Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemis di Bogor yang Viral Ini Mengaku Sewa Mobil Plus Sopirnya

Kompas.com - 20/03/2019, 19:48 WIB
Icha Rastika

Editor

BOGOR, KOMPAS.com - Pengemis bermobil yang viral di Bogor, Herman atau Abah Nur, mengatakan bahwa mobil yang ia gunakan sehari-hari ke lokasi mengemis bukan miliknya.

Abah mengaku menyewa mobil tersebut dengan tarif Rp 80.000 per setengah hari dari tetangganya.

"Saya berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB biasa diantar pakai mobil sewaan," kata Abah ketika ditemui di Kantor Dinsos Kota Bogor.

Menurut Abah, harga Rp 80.000 per setengah hari itu sudah termasuk sewa sopir. Abah menyewa mobil dengan alasan memudahkan ia berpindah lokasi mengemis.

Sebab, Abah kini sulit berjalan kaki jauh. Ia biasa mengemis di lampu merah Yasmin atau simpang Lotte Mart, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Baca juga: Pengemis di Bogor yang Diduga Punya Mobil Kena Penertiban Satpol PP

Dalam sehari, Abah mengaku mendapatkan uang Rp 150.000 hingga Rp 200.000 dari mengemis.

Namun, saat diamankan oleh Satpol PP Kota Bogor, Abah yang memulai mengemis sejak pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB itu sudah mengantongi uang Rp 130.000.

Maman, sopir Abah, mengaku satu tahun menjadi sopir sewaan.

Maman menyebut penghasilan Abah Nur bisa mencapai Rp 300.000 hingga Rp 400.000 sehari.

"Iya kalau lagi ramai lagi dapat banyak bisa Rp 300.000-Rp 400.000, saya juga suka dikasih Rp 50.000 tetapi kalau lagi dapat banyak, kalau biasanya benar Rp 150.000, cuma kalau lagi ramai memang dapat lebih," kata dia.

Abah diamankan oleh petugas Satpol PP Kota Bogor, Rabu (20/3/2019).

Pria yang diketahui tinggal di wilayah Leuwiliang itu dijaring ketika sedang bersembunyi di warung sebelah Masjid di Jalan KH Abdullah Bin Nuh dekat Simpang Semplak.

Foto Abah Nur atau Herman saat akan membuka pintu mobil viral di media sosial.

--
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com