Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Uji Coba MRT Menumpuk karena "Headway" Jadi 30 Menit

Kompas.com - 21/03/2019, 15:31 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpukan penumpang terjadi di stasiun-stasiun dan kereta MRT Jakarta, Kamis (21/3/2019) siang. Salah seorang penumpang uji coba kereta moda raya terpadu (MRT) bernama Oci mengatakan, kepadatan penumpang terjadi karena kereta datang terlambat.

Oci menceritakan, dirinya tiba di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat, pada pukul 12.25 WIB untuk merasakan uji coba operasional MRT. Namun, kereta jurusan Lebak Bulus baru tiba sekitar pukul 13.00 WIB.

"Saya mau turun di Stasiun Setiabudi. Tapi, keretanya datangnya terlambat. Petugas di stasiun sudah menginformasikan kalau ada perbaikan sehingga jarak antar kereta menjadi 30 menit," kata Oci saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Jajal Jarak dari Park and Ride ke Stasiun-stasiun MRT, Butuh Berapa Lama?

Menurut Oci, penumpang  berdesakan saat masuk ke dalam kereta. Suasana di Stasiun Dukuh Atas maupun di dalam kereta MRT saat itu menyerupai suasana stasiun kereta rel listrik (KRL) saat jam sibuk.

"Suasananya mirip dengan suasana kalau kita naik KRL pas jam sibuk, ramai banget. Semua masih kondusif walaupun beberapa penumpang juga berdesakan untuk masuk. Beberapa penumpang juga menyerobot masuk ke dalam kereta padahal masih ada yang mau keluar," ungkap Oci.

Namun, suasana dalam Stasiun Dukuh Atas masih berjalan kondusif. Beberapa penumpang memilih menunggu kedatangan kereta berikutnya dibandingkan berdesakan masuk ke dalam kereta.

"Karena berdesakan, saya lihat ada penumpang yang memilih menunggu kereta selanjutnya saja. Saya sebentar naik MRT karena hanya beda satu stasiun dari stasiun awal (naik MRT)," lanjut dia.

Baca juga: Ada Perbaikan Rel, Headway MRT Hari Ini Jadi 30 Menit

Saat dihubungi terpisah, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaludin mengatakan, kepadatan penumpang disebabkan headway atau interval waktu kedatangan kereta MRT menjadi 30 menit. Kondisi ini dikarenakan adanya perbaikan minor di jalur rel downtrack di antara Setiabudi dan Dukuh Atas.

"(Kepadatan penumpang) karena headway yang lebih lama," ujar Kamaludin.

Ia memastikan proses perbaikan rel akan selesai secepatnya sehingga jadwal kedatangan kereta kembali normal.

"Sebentar lagi akan 100 persen normal," kata Kamaludin.

Uji coba opersional untuk publik MRT Jakarta dilakukan pukul 08.00-16.00 WIB dengan total 98 perjalanan dalam sehari. Kuota di sistem pendaftaran yang tadinya 28.800 penumpang per hari dinaikkan menjadi 50.000 penumpang per hari sejak pekan ini.

MRT rencananya akan beroperasi secara komersial mulai 1 April mendatang.

UPDATE: Baca juga: Perbaikan Rel Selesai, Headway MRT Kembali Normal 10 Menit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com