Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Pembangunan di Kepulauan Seribu Terseok-seok

Kompas.com - 22/03/2019, 11:59 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui pembangunan di Kabupaten Kepulauan Seribu masih terseok-seok.

Hal ini disampaikannya saat membuka musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di Pulau Pramuka, Jumat (22/3/2019).

"Seringkali DKI tumbuh pesat, kotanya tumbuh, kabupatennya terseok-seok," kata Anies dalam sambutannya, Jumat siang.

Menurut Anies, pembangunan yang berkualitas juga harus dirasakan warga Kepulauan Seribu. Apalagi, pembangunan yang dibutuhkan di Kepulauan Seribu adalah kebutuhan dasar.

"Air, konektivitas, kesehatan, penanganan limbah itu paling dasar termasuk Puskemas keliling. Hal mendasar beres maka hal yang lainnya tumbuh karena hal yang mendasar tidak beres maka PR kota selalu bertambah," ujar Anies.

Baca juga: Bank DKI Dorong Inklusi Keuangan di Kepulauan Seribu

Sementara itu, Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad menyampaikan kebutuhan yang perlu dipenuhi meliputi transportasi dan penanganan limbah.

"Pertama konektivitas antar pulau khususnya 11 pulau penduduk. Air bersih juga kurang dari jumlah dibutuhkan. Penanganan limbah juga masih menjadi masalah. Belum dimiliki grand desain pembangunan," ujar Murad.

Untuk masalah sampah, Kepulauan Seribu masih harus mengangkut sampahnya secara manual ke Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Sementara untuk bahan pokok, harus dipasok dari Jakarta.

"Kebutuhan pokok selama ini dipasok dari daerah daratan Jakarta sehingga korelasi dengan transportasi masih tergantung," kata Murad.

Musrenbang untuk tahun 2020 di Kepulauan Seribu digelar dari tingkat RW hingga tingkat Kabupaten.

Musyawarah itu untuk menampung usulan pembangunan dari warga yang nantinya dirumuskan menjadi Rencana Kegiatan Pembangunan Daerah (RKPD). Tema RKPD tahun 2020 adalah pembangunan berkualitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com