Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul di Jatipadang yang Jebol Berulang Kali...

Kompas.com - 01/04/2019, 09:24 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggul di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan tergerus pada Minggu (31/3/2019) sore. Kebocoran itu menyebabkan permukiman Kampung Air yakni RT 003 dan 004 RW 006 Jatipadang dilanda banjir yang cukup deras.

Selain tanggul yang tergerus, banjir juga disebabkan luapan dari kali saat hujan deras mengguyur sekitar pukul 15.00. Akibatnya, air membanjiri rumah warga dengan derasnya.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Minggu malam, arus cukup kencang masih ada di sebagian gang. Tali tambang pun disediakan untuk menjaga orang yang berjalan agar tidak terseret.

Dari 180 warga yang terdampak, sekitar 30 di antaranya masih bertahan dengan tidur di Masjid Al Ridwan yang berada di dekat situ.

Baca juga: Viral Motor Terseret Banjir Deras di Jatipadang, Begini Ceritanya...

Terus berulang

Sandi, warga RT 003 RW 006 Jatipadang menceritakan tanggul yang berada di dekat rumahnya sebenarnya tidak jebol seperti lazimnya tanggul. Jebol terjadi di bagian bawah tanggul yang tergerus.

"Tadi sekitar jam 14.00 hujan deras, belum sejam tiba-tiba jalanan keangkat, jebol dari bawah, air langsung masuk deras banget," kata Sandi ditemui di rumahnya, Minggu malam.

Kata Sandi, kejadian ini baru yang kedua terjadi di 2019. Jebol pertama terjadi pada 13 Januari 2019 lalu. Intensitas kerusakan tanggul jauh berkurang dibanding tahun sebelumnya. Sebelum tanggul kokoh dibangun di Jatipadang, jebol terus terjadi hingga enam kali sejak jebol pertama pada Oktober 2017.

"Setelah ditanggul ternyata masih jebol-jebol juga. Ya tetap bakal begini sih orang kalinya menyempit ke sana," ujar Sandi.

Baca juga: Tanggul Jatipadang Tergerus, Permukiman Warga Terendam Banjir

Bom waktu

Hal yang sama diungkapkan Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Holi Susanto. Pekerjaan tambal sulam terus dilakukannya. Namun, ia meyakini itu bukan solusi permanen.

Tanggul dan sodetan yang dibangunnya tak cukup untuk mencegah banjir. Sebab menurutnya, penebalan dan peninggian bisa kalah dengan air ketika debit tinggi dan arusnya deras.

"Saya sendiri enggak yakin (setelah ditambal) bisa selamat enggak, ini bom waktu," ujar Holi.

Holi menilai solusi yang tepat adalah melebarkan badan sungai yang ada. Kali penghubung (PHB) Pulo yang kerap meluap ini lebarnya sekitar lima meter.

Baca juga: Kesaksian Warga Lihat Derasnya Banjir akibat Tanggul Jatipadang Tergerus

Kali ini mengalir dari dua hulu yakni Pintu Air Setu Babakan dan Pintu Air Betawi Ngumpul. Padahal, hari itu, kedua pintu air sudah ditutup agar aliran ke hilir tidak deras saat hujan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com