Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD: Serapan APBD DKI Tinggi, Warga Tak Merasakan Pembangunan

Kompas.com - 09/04/2019, 17:29 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mengkritik kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tak dirasakan warga. Kritik ini disampaikannya ketika rapat bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di bidang pembangunan dan lingkungan hidup saat membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Guberur Tahun 2018 di DPRD DKI Jakarta, Selasa (9/4/2019).

"Apa yang harus kami sampaikan ke Gubernur? Salah satunya secara serapan (anggaran) tinggi, tapi terhadap pelayanan masyarakat dia rendah," ujar Bestari.

Ia mencontohkan serapan anggaran Dinas Kehutanan yang mencapai 92 persen. Menurut dia,  secara besaran, serapan anggaran itu tinggi. Sayangnya, ada Rp 200 miliar anggaran yang tidak dikerjakan padahal kegiatan itu merupakan pelayanan publik yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan warga.

Baca juga: Ormas Bisa Bangun Kampung Pakai APBD DKI, Begini Penjelasannya

Contoh lainnya, serapan anggaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang mencapai 84,45 persen. Bestari mempermasalahkan pembangunan rusun yang berhasil tetapi penataan kampung lewat program community action plan (CAP) gagal.

"Rumah susun Rp 200 miliar, yang nempatin berapa? 400 orang ya? Satu RW berapa orang yang merasakan kalau CAP nggak dilaksanakan? Itu cuma Rp 4 miliar, akan tetapi yang tinggal di situ berapa orang yang merasakan got dirapikan, jalan dirapikan, berapa orang yang tersentuh?" kata Bestari.

Menurut Bestari, sejumlah warga Jakarta mengeluh kepadanya soal pelayanan Pemprov DKI Jakarta yang tak maksimal di era Gubernur Anies Baswedan. Ia menyayangkan kegiatan yang dilakukan jajaran Pemprov DKI kurang berkualitas.

"Warga ngeluh, surat menyurat, permintaan yang tidak dilayani secara cepat, itu banyak penurunan kinerja aparatur," ujar dia.

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yusmada Faizal menerima masukan Bestari itu dan berjanji akan memperbaikinya.

"Ke depan jadi catatan kami, mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi program yang tidak terksekusi. Dan program itu memang tepat sasaran dan ada output yang nyata," ujar Yusmada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com