Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Pasar Enjo, Pelintasan Kereta di Cakung Juga Akan Ditutup

Kompas.com - 10/04/2019, 13:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pelintasan Kereta Api 66 di dekat Stasiun Cakung, Jakarta Timur, akan ditutup menyusul beroperasinya jalur double-double track (DDT) atau jalur dwiganda kereta api.

Kepala Seksi Lalu Lintas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Andreas Eman mengatakan, pelintasan itu mesti ditutup mengingat frekuensi melintasnya kereta yang akan meningkat setelah jalur DDT beroperasi.

"Jadi terkait beroperasinya double-double track itu ritmenya kereta itu pasti padat sekali, bisa dua menit sampai tiga menit ada lagi, kalau kita tidak tutup membahayakan nanti," kata Eman kepada Kompas.com, Rabu (10/4/2019).

Baca juga: Sejumlah Warga Belum Tahu Pelintasan KA Kantor Imigrasi Jaktim Akan Ditutup

Imbas penutupan pelintasan yang menghubungkan Jalan I Gusti Ngurah Rai dan Jalan Stasiun Cakung tersebut, arus kendaraan nantinya akan diarahkan melalui flyover Jalan Doktor Sumarno dekat Stasiun Klender Baru.

Eman menuturkan, arus kendaraan dari Bekasi yang hendak ke Cakung dapat berputar di Buaran kemudian melewati flyover Jalan Doktor Sumarno.

Untuk arah sebaliknya, pengguna jalan dapat berputar di flyover Pondok Kopi dekat Terminal Pulogebang atau melalui flyover Jalan Doktor Sumarno sebelum berputar di Buaran.

"Kalau Cakung itu jalur alternatifnya hanya dua yaitu lewat Ngurah Rai dan lewat Sumarno, sudah itu saja, enggak ada lagi, begitu ditutup sudah enggak ada alternatif," ujar Eman.

Baca juga: Urai Kemacetan akibat Pelintasan Kereta, Pemprov DKI Akan Bangun Jalur Layang

Eman sendiri belum bisa memastikan kapan pelintasan tersebut akan ditutup. Namun, ia memastikan pelintasan itu akan ditutup setelah perlintasan nomor 52 di kawasan Pasar Enjo ditutup terlebih dahulu.

"Pasar Enjo dulu supaya orang enggak kaget semua lah, kedua itu sudah program dari kementerian. Kalau sekaligus juga butuh personel dan alat-alat yang lebih banyak," ujar Eman.

Eman mengatakan, saat ini pihaknya tengah menggencarkan sosialisasi terkait wacana penutupan tersebut kepada para pengguna jalan.

Pantauan Kompas.com pada Rabu pagi, sejumlah spanduk berisi pengumuman wacana penutupan tersebut sudah terpasang di sekitar lokasi pelintasan KA.

Diberitakan sebelumnya, perlintasan KA nomor 52 dekat Kantor Imigrasi Jakarta Timur yang menghubungkan Jalan Pisangan Lama dan Jalan I Gusti Ngurah Rai akan ditutup seiring beroperasinya jalur dwiganda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com