Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penculikan Balita di Bekasi: Aksi Terekam CCTV Masjid dan Kesaksian Marbot

Kompas.com - 11/04/2019, 08:04 WIB
Dean Pahrevi,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang balita berusia tiga tahun bernama Anisa Suci Ardiwibowo hilang diculik orang tak dikenal di halaman Masjid Al-Amin, Jalan Bintara Jaya III, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Hilangnya Anisa diculik orang tak dikenal itu bermula dari Anisa yang keluar dari rumahnya yak tak jauh dari area masjid untuk bermain dan jajan di warung pada Selasa (9/4/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.

Anisa keluar sendiri tanpa ditemani neneknya, Sri Wahyuni (34), yang saat itu juga berada di rumah.

"Dia lari ke masjid, sampingnya kan (ada) TK (Taman Kanak-kanak). Jadi senang main di situ, dia lari-larian saja. Pas saya coba cari dia di masjid, saya lihat sandalnya ada, tapi orangnya enggak ada," kata Sri saat ditemui di kediamannya, Rabu (10/4/2019).

Baca juga: Nenek Kerudung Merah Diduga Culik Balita di Bekasi, Aksi Terekam CCTV Masjid

Sri langsung bertanya kepada marbot masjid bernama Sutarno terkait keberadaan Anisa. Menurut keterangan Sutarno, Anisa dibawa pergi oleh seorang nenek berkerudung merah ke arah Jalan Antara Raya. Seketika Sri bergegas lari mencari Anisa, namun usaha itu tak membuahkan hasil.

1. Terekam CCTV

Aksi penculikan Anisa itu tertangkap kamera CCTV yang terpasang di halaman masjid. Dalam rekaman CCTV, terlihat seorang nenek mengenakan baju muslimah berwarna biru berada di halaman masjid bersama Anisa.

Dia terlihat sedang memangku Anisa, namun tak lama kemudian, nenek itu berdiri sambil menggendong Anisa dan pergi dari masjid.

Sutarno mengatakan, awalnya Anisa hanya bermain sendiri di area masjid. Namun, tiba-tiba datang nenek itu memanggil Anisa dan hanya sekitar 10 menit, Anisa dan nenek itu sudah pergi dari masjid.

"Kira-kira 10 menit dia di sini (masjid), dia pakai jilbab merah, baju koko perempuan, jadi satu gitu," tutur Sutarno.

Baca juga: Ini Video Penculikan Balita di Bekasi oleh Nenek Kerudung Merah

2. Diberi makanan sebelum diculik

Sutarno mengatakan, sebelum menculik Anisa, nenek tersebut sempat memberikan Anisa mainan dan makanan di warung yang tak jauh dari masjid.

Sutarno mengaku tak mencurigai keberadaan nenek itu di dekat Anisa. Sebab, dia mengira Anisa ialah cucu dari nenek tersebut.

"Kebetulan anaknya berani suka main ke sana ke sini. Lalu datang nenek-nenek, diajak ngobrol dipanggil, terus dikasih mainan juga. (Anisa) dibawa ke jalan Antara, ke sana berdua beli makanan balik lagi ke sini (masjid) makan lagi. Setelah itu digendong pergi," ujar Sutarno.

Baca juga: Sebelum Diculik, Balita di Bekasi Diberi Makanan oleh Nenek Kerudung Merah

3. Sering berada di masjid

Tak ada yang mencurigakan dari gerak-gerik nenek tersebut dari pandangan Sutarno saat melihat nenek itu bermain bersama Anisa di halaman masjid. Sebab, nenek itu diketahui kerao berada di area masjid hanya untuk sekedar nongkrong.

"Beberapa kali ke sini (masjid), enggak ada yang mencurigakan, dia nongkrong saja. Bawa tas sama pakaian dia," kata Sutarno.

Menurut dia, nenek tersebut berumur sekitar 60 tahun. Nenek itu nampak sehat dan meski kerap berada di masjid, nenek itu tak pernah berkomunikasi dengan warga setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com