Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novel Baswedan: Saya Minta Pak Presiden Bentuk Tim Pencari Fakta, Realitasnya Pak Kapolri Tidak Sungguh-sungguh Mengungkap

Kompas.com - 11/04/2019, 10:32 WIB
Tatang Guritno,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com —11 April 2019, tepat dua tahun kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan terjadi. Namun, hingga kini penyidik KPK itu belum juga menerima keadilan.

Ada harapan dari Novel kepada Presiden Joko Widodo terkait kasusnya. Harapan itu ia ungkapkan saat ditemui wartawan di kediamannya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (11/4/2019).

"Tentunya Pak Jokowi sebagai pemimpin kita, saya berharap membukakan jalan bagi upaya penegakan kebenaran dan keadilan yang menemui jalan buntu ini," ujar Novel yang mengenakan topi untuk mengurangi paparan sinar matahari pada matanya.

Novel berharap Jokowi membentuk tim pencari fakta sebab ia merasa kepolisian tidak bersungguh-sungguh menuntaskan kasusnya.

Baca juga: Novel: Mau Teror seperti Apa Pun Saya Enggak Takut

"Maka saya dan kawan-kawan (KPK) mendesak Bapak Presiden untuk membentuk tim gabungan pencari fakta karena realitasnya penegak hukum atau Pak Kapolri tidak dengan sungguh-sungguh mengungkap," ujar Novel.

Novel juga meminta agar anggota KPK harus dilindungi oleh negara. Menurut dia, KPK mengerjakan tugas negara memberantas korupsi, bukan mengerjakan kerjaan pribadi.

Baca juga: Genap Dua Tahun Kasus Novel Belum Terungkap, Ini Kata Istana

"Jadi dukungan dalam pemberantasan korupsi adalah jika penegak hukum atau yang melakukan pekerjaan-pekerjaan (pemberantasan) korupsi diganggu, diteror, haruslah dihentikan," kata Novel sebelum beranjak dari kediamannya menuju kantor KPK.

Pada 11 April 2017, setelah menjalankan ibadah shalat Subuh di Masjid Jami Al Ihsan, Novel disiram air keras oleh dua pria yang menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Tepat Dua Tahun, Apa Kabar Penuntasan Kasus Novel Baswedan?

Setelah itu Novel sempat menjalani pengobatan di Singapura selama 10 bulan untuk memulihkan penglihatannya.

Kapolri Jendral (Pol) Tito Karnavian juga sudah membentuk tim khusus untuk menangani kasus Novel, menyebar sketsa penyerang, dan menemukan saksi kunci penyerangan tersebut.

Namun, hingga kini belum terungkap siapa pelaku penyerangan dua tahun silam itu.

Baca juga: Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan Diminta Sampaikan Hasil Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com