Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Sukamahi dan Ciawi Tak Cukup Selamatkan Jakarta dari Banjir

Kompas.com - 11/04/2019, 19:39 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah mengatakan, Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Bogor yang sedang dibangun tak akan cukup untuk menyelamatkan Jakarta dari banjir. Sebab Bendungan Sukamahi dan Ciawi adalah dry dam atau bendungan yang kering di musim kemarau dan terisi di musim hujan.

"Bukan dibendung terus ditampung. Dia dry dam, sungai tetap ditampung melalui conduit. Nah itu harus digarisbawahi. Bukan seperti Jatiluhur," kata dia di Kantor Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Pengendalian banjir lewat kedua bendungan itu tetap mengalirkan air ke Sungai Ciliwung. Air memang ditahan di bendungan tetapi hanya efektif mengurangi debit di hulu Ciliwung di Bogor.

Baca juga: Cara Kerja Bendungan Sukamahi dan Ciawi Kurangi Banjir Jakarta

"(Mengurangi debit) 30 persen itu hanya di hulu Sungai Ciliwung. Di Bogor. Kenapa makin ke hilir debit berkurang? Karena banyak sungai-sungai kecil masuk tidak terkendali," ujar Bambang.

Sesampai di hilirnya di Jakarta, kata Bambang, debit hanya berkurang sekitar 12 persen. Debit bisa berkurang cukup signifikan apabila sodetan Ciliwung bisa beroperasi.

"Nanti (debit berkurang) 30 persen bisa kalau sodetan Bidara Cina jadi ya. Kalau sodetan selesai juga nambah lagi 10 persen," kata Bambang.

Ia tidak sependapat dengan pernyataan bahwa dengan dibangunnya dua bendungan itu, normalisasi sungai tak dibutuhkan lagi.

"Masa begitu? Enggaklah," ujar dia.

Penanganan banjir di Jakarta, menurut Bambang, sudah satu paket dengan pelebaran sungai, pembangunan tanggul pantai, dan pembangunan Waduk Pluit. Proyek-proyek itu harus dikerjakan untuk bisa mengurangi potensi banjir di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, solusi terhadap banjir yang terus berulang di Jatipadang, Jakarta Selatan, tengah dikerjakan di hulu sungai di Bogor, Jawa Barat.

"Tentu (ada penanganan), karena itu mudah-mudahan dengan tuntasnya tanggul (bendungan) yang sekarang dibangun di Bogor, ada dua," kata Anies di Jakarta Barat, 1 April 2019.

Anies mengatakan, limpasan air ke sungai di Jakarta bakal berkurang jika kedua bendungan itu rampung pada akhir 2019.

"Volume air yang turun ke Jakarta akan turun 30 persen. Dengan turun 30 persen, maka proses retensi akan bisa lebih baik karena selama di sana tidak tertangani," katanya.

Hal yang sama disampaikan Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yusmada Faizal.

"Kalau Waduk Ciawi dan Sukamahi jadi berapa berapa air yang sampai ke Ciliwung? Nah, pertanyaannya apa perlu dilebarkan lagi?" ujar Yusmada, Selasa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com