Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

H-1 Pemilu, Kota Bekasi Masih Kekurangan Sekitar 1.600 Surat Suara

Kompas.com - 16/04/2019, 16:16 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi, Nurul Sumarheni mengatakan, masih terdapat sekitar 1.600 surat suara Pemilihan Presiden (Pilpres) yang kurang di Kota Bekasi satu hari jelang Pemilu 17 April 2019 besok.

Nurul mengatakan, surat suara yang kurang itu untuk kebutuhan Pemilu di Kecamatan Pondok Melati.

"Enggak banyak sih Pondok Melati itu seribuan ya (sekitar) 1.600 kurangnya. Tapi siang ini sih Insya Allah sudah terpenuhi. Belum tahu nanti jadwalnya (pengirimannya dari KPU RI), malah kita yang mau ke situ (KPU RI) gitu," kata Nurul di Kantor KPU Kota Bekasi, Selasa (16/4/2019).

Baca juga: Kepolisian Malaysia Kerja Sama dengan Polri Usut Penemuan Surat Suara Pemilu

Nurul menambahkan, hingga kini pihaknya masih menunggu kiriman kekurangan surat suara tersebut. Kendati demikian, dia yakin seluruh logistik pemilu sudah tersalurkan ke tiap TPS pada malam ini.

"Ada banyak persoalan sih (kekurangan surat suara) karena gini, pertama ada kurang kirim, kemudian salah kirim jadi harusnya formulir, apa yang dikirim apa gitu," ujar Nurul.

Nurul memastikan bahwa surat suara yang kurang di Kota Bekasi hanya untuk Kecamatan Pondok Melati, sedangkan di kecamatan lainnya sudah terpenuhi.

Baca juga: 13 Jam Terjang Ombak Besar, Cerita Petugas KPU Bawa Surat Suara ke Pulau Terluar Indonesia

Hingga kini proses pendistribusian logistik pemilu ke tiap kecamatan di Kota Bekasi masih berlangsung.

"Malam ini sudah bisa berangkat semua, sudah terpenuhi. Nanti malam sudah bisa di TPS masing-masing. Kan problemnya mayoritas pengadaan itu bukan di kita, jadi kita nunggu-nunggu, nunggu ada dulu baru bisa dimuat," tutur Nurul.

Adapun jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 di Kota Bekasi yakni, berjumlah 1.683.283 pemilih dengan rincian laki-laki berjumlah 837.268, dan perempuan yakni, 846.015 pemilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com