Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Bilang Akan Shalat Gaib Terkait Gugurnya Petugas KPPS

Kompas.com - 23/04/2019, 18:44 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengatakan, pihaknya akan melakukan shalat gaib untuk menghormati 90 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dalam menjalankan tugas pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Kita akan menuju Masjid At Taqwa (Kebayoran Baru, Jakarta Selatan) di sana kiai-kiai dari Jawa Timur sudah berkumpul. Kita akan shalat gaib bersama karena ini pahlawan-pahlawan demokrasi kita, kita harus berikan satu penghargaan terbaik untuk mereka," ujar Sandi saat berkunjung ke Kantor Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (23/4/2019).

Sandi mendatangi Kantor Kecamatan Penjaringan untuk mengecek rekapitulasi suara.

Namun, Sandi enggan menyampaikan kritik kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang jalannya pemilu serentak tahun ini yang memakan korban 90 petugas KPPS itu.

Baca juga: Sandiaga: Ibu-ibu, The Power of Emak-emak Juga Pejuang Demokrasi

Ketimbang memberikan kritik, Sandi menyebutkan dia dan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, fokus mengawal rekapitulasi C1.

"Kita jangan terlalu banyak mengkritik (KPU) mestinya ini mestinya itu. Tahan dulu komentarnya, kita sabar dulu. Kita pastikan proses ini berlangsung dari kecamatan dan tentunya kota dan provinsi. Jangan sampai proses ini terciderai," ujar Sandi.

Sandiaga Uno juga mengunjungi salah satu relawan sekaligus saksi Partai Gerindra di kecamatan Penjaringan bernama Fatmawati yang mengalami cidera pergelangan kaki terkilir di Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara hari ini.

Fatmawati mengalami cedera setelah kurang tidur karena menjalankan tugas sebagai saksi dalam Pemilu serentak 17 April 2019.

"Ini adalah hal kecil yang bisa saya lakukan untuk memberikan perhatian lebih pada para relawan dan juga kepastian bahwa kita tidak meninggalkan mereka. Semangat perjuangan belum selesai, kerja kita belum selesai," ujar dia.

Baca juga: Ketua TPS Meninggal, Keluarga Minta Pilpres dan Pileg Dipisah

Di lain pihak, Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan, pemerintah akan memberikan santunan pada 90 petugas KPPS yang meninggal dunia.

Menurut Sri Mulyani, santunan akan diberikan menggunakan standar biaya yang tidak biasa. Namun, Sri Mulyani belum membeberkan berapa berapa jumlah santunan yang akan diberikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com