JAKARTA, KOMPAS.com - Terik siang bagai lenyap terbawa angin di Taman Waduk Ria Rio, Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (25/4/2019).
Dipayungi pepohonan rindang dan dialasi hamparan rumput hijau, taman yang diresmikan 2013 ini terasa begitu asri walaupun disambangi pada tengah hari.
Pengunjung dapat bersantai di mana pun, mulai dari di bangku-bangku taman, hingga merebahkan diri di hamparan rumput yang menghadap langsung ke waduk yang cukup bersih dan membiru luas.
Ada pula gundukan tinggi dengan pohon baobab di tengahnya yang kerap disasar pengunjung yang datang berkelompok.
Namun, di mana pun pengunjung memilih tempat beristirahat sejenak, sebagian besar sepakat bahwa Taman Waduk Ria Rio merupakan lokasi paling nyaman buat bersantai. Taman ini juga minim nyamuk.
"'Pewe'-nya enggak ketolongan. Walaupun danaunya enggak bagus-bagus amat sih, tetapi tidur di sini mantap," ujar Danang (17) ketika ditemui Kompas.com sedang bersantai sambil mendengarkan lagu di atas rumput.
Baca juga: Menengok Pohon Kehidupan Rp 750 Juta di Tengah Bau Tak Sedap Waduk Ria Rio
Danang yang bersekolah di kawasan Pulomas ini mengaku sedang ingin menyendiri.
Usai mengakhiri hubungan dengan mantan kekasihnya, ia mengaku harus menyepi supaya dapat lebih rileks. Pilihan tempat menyepi pun jatuh ke taman ini.
"Enak saja di sini sendiri, suara kendaraan juga jauh jadi enggak bising. Bisa cepat lupa sama dia, lah. Mudah-mudahan," kata dia sambil terkekeh.
Sebab, di Taman Waduk Ria Rio, tak sedikit dua sejoli yang memadu kasih.
"Makanya gue duduknya di sini enggak di taman sana, biar berasanya cuma gue doang sama danau. Di sana mah pada peluk-pelukan. Kan jadi ngebayangin kadang-kadang. Niatnya biar lupa malah makin ingat kalau begitu," kata dia.
Ketika dikunjungi Kompas.com Kamis siang, taman ini memang disambangi beberapa sejoli yang duduk-duduk di bangku taman, meskipun ada juga segelintir yang berlesehan di rumput taman.
Sebagian besar mereka berusia remaja. Keberadaan pasangan muda ini cukup mendominasi dibandingkan kunjungan keluarga maupun anak-anak yang bermain di sini.
Apoy, seorang pengunjung, mengaku sudah langganan mengunjungi Ria Rio bersama pacarnya, Tasya.
Baca juga: Sampah Mengambang di Waduk Ria Rio Setelah Hujan Reda
Keduanya masih mengenakan batik dan seragam rok abu-abu saat ditemui petang hari.
"Kalau pulang sekolah, suka (ke Ria Rio). Daripada dikit-dikit ke mal melulu," ucap dia malu-malu.
"Banyak teman juga yang ke sini sama cewek-nya, pulang sekolah juga," imbuh Apoy yang mengaku bersekolah di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Ondot (48) yang sehari-hari pulang berdagang melewati tepi luar taman membenarkan hal itu.
"Sudah biasa itu sore-sore, pacaran semua isinya," ujar Ondot kepada Kompas.com. Ditanya apakah pernah mendapati sejoli yang terlampau intim, dia mengiyakan.
"Bukan ada lagi, tiap gue lewat pasti ada saja," kata dia.
Namun, hal ini dibantah Furqon, seorang petugas keamanan taman. Ia mengatakan, Taman Waduk Ria Rio memang sudah kondang sebagai tempat pacaran, tetapi dipastikan tak ada pasangan yang bertindak asusila.
"Enggak adalah, kecuali kita buka sampai malam. Ini kan terang-benderang begini, enggak ada kebun, mau ngumpet di mana biar enggak ketahuan coba?" ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.