Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Mengambang di Waduk Ria Rio Setelah Hujan Reda

Kompas.com - 19/09/2016, 15:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Waduk Ria Rio di Pulogadung, Jakarta Timur, menjadi kotor dengan sampah setelah hujan turun di wilayah tersebut selama satu jam lebih. Tampak sampah dari saluran air ikut masuk ke waduk tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (19/9/2016), sekat terapung yang dibuat Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan DKI tak mampu menahan semua sampah yang hanyut bersama derasnya arus dari saluran air.

(Baca juga: Merawat Waduk Ria Rio agar Tetap Apik)

Sampah yang lolos dari sekat terapung itu didominasi sampah plastik, seperti botol air mineral dan kantong kresek.

Tampak pula sampah ranting, kayu, batang pisang, dan gabus mengambang di waduk tersebut.

Setelah hujan berhenti, petugas UPK Badan Air mulai bekerja memunguti sampah di permukaan air.

Petugas yang menumpang perahu itu terlihat menarik sampah dari air dengan menggunakan serokan dan jaring bekas kipas angin. Sampah-sampah tersebut kemudian dikumpulkan dalam perahu.

"Kalau hujan ya seperti itu, banyak sampahnya. Kalau yang botol ngapung masih bisa ditahan sama sekat yang kita pasang, tetapi ada juga yang masuk lewat bawah sekat," kata pekerja UPK Badan Air setempat, Endang (45), kepada Kompas.com, Senin (19/9/2016).

Banyaknya sampah yang hanyut, lanjut dia, dikarenakan masih adanya warga di sepanjang dua saluran penghubung yang membuang sampah sembarangan.

"Kalau hujan kadang kesempatan juga buat warga buang sampah," ujar Endang.

(Baca juga: Dinas Tata Air Janjikan Honor PHL Waduk Ria Rio Segera Cair )

Kendati demikian, tidak terlihat sampah hanyut sampai ke tengah waduk. Sampah hanya terlihat di sudut waduk dekat saluran penghubung.

Paling banyak sampah terbawa arus dari saluran penghubung yang sejajar dengan Jalan Pulomas Utara.

Sementara itu, di saluran penghubung yang sejajar Jalan Pulomas Barat, sekat yang dipasang cukup efektif menahan sampah.

Para petugas memperkirakan, pembersihan sampah membutuhkan waktu lebih dari dua hari.

Kompas TV 4 Mesin Pompa Waduk Pluit Rusak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com