Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terhalang Proyek Tol Becakayu, Revitalisasi Kalimalang Molor

Kompas.com - 03/05/2019, 18:13 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Proyek revitalisasi Kalimalang di Kota Bekasi yang dicanangkang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dipastikan molor dari target semula, yaitu dimulai awal tahun 2019.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, proyek revitalisasi Kalimalang molor karena terhalang dengan lanjutan proyek Tol Becakayu yang dikerjakan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (PT KKDM).

"Penataan Kalimalang dimulai setelah pembangunan overpass selesai di 2019 ini," kata Tri di area Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jumat (3/5/2019).

Baca juga: Desain Penataan Kalimalang Pemkot Bekasi Akan Dikombinasi dengan Milik Ridwan Kamil

Pemkot Bekasi meminta PT KKDM membangun jalan overpass di sisi selatan Kalimalang untuk rute jalan arteri Bekasi menuju Jakarta. Pasalnya, setelah proyek Tol Becakayu dibangun hingga Jalan Jenderal Ahmad Yani, akan ada perubahan manajemen lalu lintas.

Demi mencegah kemacetan yang parah, Pemkot Bekasi meminta KKDM membangun jalan overpass agar kendaraan dari Bekasi bisa langsung menuju Jakarta melalui sisi selatan Jalan Kalimalang.

"Pembangunan overpass selesai 2019, tapi bisa sebelum akhir 2019. Karena mereka (KKDM) itu target September atau Oktober 2019 itu sudah selesai overpass itu. Setelah itu baru kita mulai penataan (Kalimalang)," ujar Tri.

Ada empat zona yang akan dibangun terkait penataan Kalimalang sepanjang lima kilometer yakni, zona edukatif, ekologi, selebrasi, dan komersil.

Zona yang dibangun terlebih dahulu adalah zona selebrasi yang dibangun Pemerintah Pusat di sekitar Giant Mega Bekasi dan zona edukatif yang dibangun  Pemprov Jawa Barat di sekitar Kampus UNISMA dengan biaya pembangunan masing-masing zona sekitar Rp 40 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com