Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbukalah dengan yang Manis, Semanis Dodol Depok

Kompas.com - 06/05/2019, 17:07 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

“Kalau hari biasa mengaduk paling enam atau tujuh kuali sehari, kalau puasa bisa dua puluh tujuh kuali per hari," kata dia.

Dari satu kuali, katanya, produksi dodol yang dihasilkan mencapai 35 kilogram. Dengan 27 kuali saat Ramadan, produksi Dodol Rokiyah meningkat menjadi 900 kilogram per hari.

Sementara itu, Rokiyah hanya memiliki 10 kuali. Untuk itu, proses pengadukan dilakukan dua kali pada masing-masing 10 kuali yang tersedia.

Setiap Lebaran, dapur dodol Harum ini membutuhkan 7 tenaga musiman yang khusus mengaduk adonan dan mengemeas dodol tersebut.

Silaturahim tak putus

Dodol Betawi yang dijual Rokiyah merupakan dodol orisinal khas Depok. Bahan utama dodol buatannya yakni santan, kelapa, tepung, dan gula merah.

“Gulanya harus gula asli, ketan ya ketan hitam tidak ada campuran apa-apa,” ucap dia.

Rokiyah mengatakan, resep pembuatan dodolnya ini turun temurun dari ibunya. Meski sudah generasi kedua, cita rasa dari dodol "Harum" tak pernah hilang.

“Teksturnya yang mungkin beda dari kita ya, dodol tuh enaknya dimakan legit tidak keras. Buatan kita juga tahan lama sampai sebulananlah,” ucap dia.

Baca juga: Obat Keras Tramadol Dijual Bebas dengan Sebutan Dodol di Tanah Abang

Saat Ramadhan, Rokiyah mengaku omzetnya meningkat dari hari biasanya.

Biasa omzet yang didapatkannya Rp 5-6 juta per bulan, tetapi saat bulan puasa keuntungannya meningkat menjadi RP 70 juta per bulan.

“Kita jualnya dengan harga Rp 80.000 per kilogram karena banyak yang pesan sehingga omzet kita meningkat,” ucap dia.

Rokiyah juga bercerita soal dodol "Harum" yang bentuknya bulat. Menurut dia, bentuk bulat dodol itu melambangkan tali silaturahmi yang tak pernah putus seperti lingkaran.

Pembuatan dodol juga melambangkan gotong-royong dan tolong-menolong. Sebab, dodol tidak bisa dimasak sendirian.

Demikian juga saat menyantap dodol, akan lebih enak jika dinikmati bersama keluarga saat berbuka puasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com