Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Atas Mobil Raisa, Kapolres Jakpus Imbau Massa Demo di Bawaslu Hati-hati

Kompas.com - 21/05/2019, 21:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengingatkan agar massa unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu tidak terpancing provokasi. Harry mengatakan, sejak pagi polisi menjaga keamanan dan mengawal aksi secara damai.

Harry menyampaikan hal itu dari atas mobil Raisa atau mobil pengurai massa.

"Saya kapolres bersama keluara besar Polri bantu mengamankan sampai temen-teman shalat maghrib, isya, dan berdoa sama-sama. Hati-hati di tengah keramaian ini tidak sedikit orang yang ingin memanfaatkan momen agar kami berhadapan dengan teman-teman," seru Kombes Harry dari atas mobil Raisa, Selasa (21/5/2019) malam.

"Ayo masing-masing korlap ingatkan semua temannya bahwa kita bersama dari pagi sampai malam ini tertib," imbuhnya.

Hal itu disampaikan Harry saat beberapa massa sempat melemparkan botol plastik kosong ke arah polisi dan meneriaki petugas gabungan.

Baca juga: Massa Demonstran GNKR Shalat Tarawih di Bundaran HI

Massa yang berunjuk rasa di depan Bawaslu, Jakarta Pusat sejak Selasa siang sedianya dijadwalkan membubarkan diri usai menunaikan salat tarawih berjamaah di lokasi unjuk rasa.

Namun, sejak pukul 20.00, upaya bubarnya massa diwarnai gesekan dengan aparat keamanan. Sejumlah massa menyanyikan yel-yel yang diarahkan kepada polisi.

Komandan aksi juga meminta massanya mewaspadai provokator yang berpotensi merusak unjuk rasa seharian yang berlangsung tertib.

"Yang depan polisi, mundur! Ayo kita kembali ke rumah masing-masing pulang dengan cepat silakan! Insya Allah kita patuhi komando," seru koordinator aksi dari atas mobil komando.

Baca juga: Masih Ada Aksi Massa, Begini Rekayasa Lalin di Bawaslu dan KPU

Tak lama berselang, beberapa unsur massa turut bantu menghalau massa yang terprovokasi dan hendak menghampiri barikade aparat. Mereka membentuk pagar betis sembari mendorong massa yang terprovokasi menjauh.

"Terima kasih sekalian rekan-rekan yang bantu kami bikin pagar betis agar kami tidak terprovokasi dan dimanfaatkan orang-oeang yang ingin mengadu kita semua. Terima kasih, salam hormat kami," ucap Kombes Harry, disambut tepuk tangan antara aparat keamanan dan beberapa massa aksi yang masih tersisa di lokasi.

Pukul 20.45, massa terpantau telah berangsur membubarkan diri. Mereka bubar sembari menyanyikan shalawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com