Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lebaran, Penumpang Datang 5 Jam Lebih Awal di Stasiun Pasar Senen

Kompas.com - 03/06/2019, 12:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Senin (3/6/2019) atau dua hari jelang Idul Fitri, Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, masih terus kedatangan warga Ibu Kota yang hendak pulang ke kampung halaman.

Para pemudik yang kebanyakan datang bersama sanak saudara tampak sibuk dengan aneka barang bawaan, mulai dari tas jinjing, kopor, sampai dus.

Sebagian besar dari mereka menempati kursi-kursi di area tunggu yang tampak telah dipenuhi pemudik. Sisanya duduk berlesehan di sekitar tiang sembari menjaga barang-barang bawaan.

Baca juga: Kemenhub: Tren Mudik Menggunakan Pesawat Menurun Dibanding Tahun 2018

Salah seorang pemudik, Sabrang (35) mengaku telah datang sejak pukul 10.00 WIB di Stasiun Pasar Senen bersama istri dan dua orang putranya. Padahal, jadwal KA Matarmaja tujuan Malang, Jawa Timur yang ia tumpangi baru akan berangkat sekitar pukul tiga petang nanti.

"Lebih enak, supaya enggak buru-buru ke sini. Kita kan enggak tahu nanti ada masalah apa di jalan atau tiketnya kenapa-kenapa di sini. Jadi lebih baik sedia payung sebelum hujan saja," ungkap Sabrang yang mengaku akan mudik ke Blitar.

Setali tiga uang dengan Sabrang, Mardani (32) juga datang jauh sebelum jadwal berangkat KA Brantas yang bakal ia tumpangi. Mardani yang akan mudik ke Sragen, Jawa Tengah baru akan berangkat pada sore nanti, namun ia dan keluarganya sudah menunggu di Stasiun Pasar Senen sejak pukul 10.30 WIB.

"Kalau siap dari lama kan nanti enggak perlu tergopoh-gopoh. Lagian di rumah juga mau ngapain, mending nunggu di sini saja. Nanti juga kalau datang duluan insyallah bisa ngamanin tempat buat barang-barang ini," ujar Mardani.

Baca juga: Kiat Mencegah Kebakaran Rumah Saat Ditinggal Mudik

Mardani pun mengaku puas dengan adanya kursi yang cukup banyak di area tunggu penumpang. Baginya, hal ini membuat kepadatan di Stasiun Pasar Senen tidak terkesan semrawut.

"Bagus begini nih, rapi jadinya. Ada penumpamg yang keleleran di bawah enggak kebagian, ya, risiko juga mungkin dia kesiangan apa bagaimana. Tapi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, ini jauh lebih bagus. Dalam artian, enggak semrawut jadinya," imbuhnya.

Kepadatan di Stasiun Pasar Senen juga tampak dari kesibukan sejumlah porter stasiun. Mereka hilir-mudik mengangkut barang-barang bawaan pemudik, terutama yang berupa dus. Salah satu porter, Wahyudi, melihat bahwa puncak arus mudik terjadi pada Sabtu dan Minggu lalu. Hari in, ia memperkirakan bahwa pemudik masih bisa bertambah pada petang nanti.

"Yang ramai banget itu kemarin, Mas. Orang-orang kayaknya pada berangkat tuh Sabtu dan Minggu. Hari ini ramai, cuma dibandingin kemarin seingat saya masih lebih banyak kemarin. Kalau lihat dari kemarin, mungkin nanti sorean lebih ramai lagi," ujar Wahyudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com