Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tewasnya Remaja di Bekasi karena Dibakar

Kompas.com - 13/06/2019, 14:56 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Eka Mulyana mengatakan, Putra (18), tewas karena mengalami 60 persen luka bakar di tubuhnya.

Putra dibakar sekelompok pemuda di Jalan Raya Kodau, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/6/2019). 

"Pelaku menyiram bensin ke kepala dan badan korban yang selanjutnya disulut menggunakan korek api sehingga sebagian badan dan kepala korban mengalami luka bakar sekitar 60 persen," kata Eka di Mapolres Metro Bekasi Kota, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (12/5/2019).

Baca juga: Berawal Saling Ledek, Remaja Tewas Dibakar Kelompok Pemuda di Bekasi

Korban sempat dirawat di RS Polri Kramatjati, tetapi nyawanya tidak tertolong. 

Adapun, keributan antara korban dan para pelaku berawal ketika mereka mengendarai motor beriringan pada Rabu (5/6/2019) pukul 03.30.

Kemudian, seorang teman korban meledek para pelaku yang sedang nongkrong dekat TKP.

Baca juga: Bocah 10 Tahun Dirawat di ICU, Diduga Dibakar Teman Bermainnya

"Sehingga membuat sekelompok pelaku marah dan mengejar teman korban. Namun, teman korban langsung tancap gas (kabur)," ujarnya. 

Ketika seluruh temannya kabur, korban yang tinggal seorang diri justru turun dari motor dan menantang pelaku berkelahi.

Korban langsung dikeroyok sampai akhirnya korban melarikan diri ke dalam warung.

Baca juga: 5 Fakta Kerusuhan di Buton, Pasukan Raider Dikerahkan hingga 87 Rumah yang Dibakar Kembali DIbangun

Kemudian, ia diseret keluar dan kembali dikeroyok. 

Salah seorang pelaku bernama Rizky mengambil sebuah botol bensin eceran di warung tersebut, lalu disiramkam ke tubuh korban dan disulut api. 

"Sekira 30 detik api yang membakar korban padam, sehingga korban berhasil melarikan diri dari TKP dan para pelaku pergi meninggalkan lokasi dan pulang ke rumah masing-masing," ujar Eka.

Baca juga: 5 Fakta Kerusuhan di Buton, 2 Tewas, 87 Rumah Dibakar, hingga 700 Warga Mengungsi

Korban ditolong warga sekitar dengan mengantarkannya ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawanya tidak tertolong setelah dua hari dirawat di RS Polri Kramatjati.  

Setelah melakukan penyelidikan, polisi menangkap empat dari delapan pelaku di daerah Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/6/2019). 

Polisi masih mengejar empat pelaku lainnya.

Baca juga: Bentrokan Warga di Kupang, 4 Luka Terkena Panah, Sepeda Motor Dibakar

Keempat pelaku yang sudah ditangkap bernama Rizky Ade Syahputra (17), Nurhamza Sutarna (24), TG (15), dan Angga Priyanto (22).

Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 170 Ayat (2) ke 2e KUHP tentang Pengeroyokan dengan Pemberatan. Mereka terancam hukuman penjara minimal tujuh tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com