Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang Tikar Raup Untung dalam Aksi Unjuk Rasa MK

Kompas.com - 14/06/2019, 16:39 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Heri terlihat berlalu lalang dan berkeliling di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2019) siang.

Pria 45 tahun ini menenteng puluhan tikar coklat di tangan kanannya. Ia sembari berteriak menjajakan barang dagangannya tersebut.

"Tikar-tikar ayo buat duduk," ucap Heri.

Baca juga: Jadi Koordinator Aksi MK, Mantan Penasihat KPK: Kami Tak Dukung Paslon Siapa Pun

Dagangan Heri laris diserbu ibu-ibu. Dari puluhan tikar, dalam hitungan menit hanya tersisa lima tikar di tangannya.

Heri merupakan salah satu dari banyaknya pedagang yang meraup rezeki di tengah aksi massa di sekitar Gedung MK. 

Namun, dagangan yang ditawarkan Heri terbilang berbeda yakni tikar yang bisa digunakan untuk duduk.

Baca juga: Tim Hukum Minta MK Tetapkan Prabowo-Sandi sebagai Presiden dan Wapres Terpilih

Dagangan ini laris terjual untuk massa beristirahat. 

Mereka nampak duduk-duduk di trotoar maupun di jalan yang ditutup serta di atas rumput.

Dagangan Heri semakin laris lantaran tak ada "pesaing" lainnya dengan dagangan serupa.

Baca juga: Datang ke Sekitar Gedung MK, FPI: Kita Mau Dukung MK

Tikar Heri dihargai cukup terjangkau, Rp 10.000 per lembar.

"Saya baru datang jam 14.00, tetapi alhamdulillah sudah laku 22 (tikar)," kata Heri.

Ia mengaku memang selalu berjualan tikar di lokasi aksi unjuk rasa.

Baca juga: Tak Diatur UU, MK Akomodasi Perbaikan Permohonan Sengketa Pilpres Tim Hukum 02

Alasannya sederhana, karena biasanya banyak yang membeli barang dagangannya.

"Kalau ada aksi saya selalu jualan. Kalau hari biasa jualan di tempat wisata, ya paling di Monas sih," ucapnya.

Pria yang bertempat tinggal di Tanah Abang tersebut berharap aksi massa berjalan damai.

Baca juga: Kuasa Hukum KPU dan 01 Minta Keputusan Hakim MK soal Perbaikan Permohonan 02

"Harapan, semoga lancar saja walaupun sering ada aksi," tuturnya singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com