Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gakkumdu: Pencekik Petugas KPPS di Ancol Divonis Hukuman Percobaan

Kompas.com - 15/06/2019, 08:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ivan Valentino, pria yang mencekik petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara di TPS 071 Karang Bolong, Ancol, pada Pemilihan Umum 2019 lalu, divonis tiga bulan penjara dan denda Rp 5 juta dengan masa percobaan enam bulan. 

Ketua Sentra Gakkumdu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Utara Benny Sabdo mengatakan, vonis itu telah dibacakan dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Jumat (14/6/2019) kemarin.

"Menurut majelis hakim, Ivan Valentino terbukti dengan sengaja menggunakan tindak kekerasan melakukan kegiatan yang menimbulkan gangguan ketertiban dan ketentraman pelaksanaan pemungutan suara," kata Benny dalam keterangan tertulis.

Atas putusan tersebut, Sentra Gakkumdu yang terdiri dari pihak Bawaslu, Kejaksaan, dan Kepolisian akan mengajukan banding.

"Jaksa penuntut umum hari ini menyatakan banding untuk menegakkan keadilan pemilu. Semoga di masa depan tidak terjadi lagi aksi kekerasan terhadap penyelenggara pemilu," kata Benny.

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum menuntut Ivan dihukum tiga bulan penjara dengan denda sebesar Rp 5 juta subsider dua bulan kurungan penjara.

Adapun kasus pencekikan ini merupakan satu dari lima laporan dugaan tindak pidana pemilu yang di terima Gakkumdu Jakarta Utara.

Baca juga: Cekik Petugas KPPS, Ivan Valentino Dituntut 3 Bulan Penjara

Dari kelima dugaan tersebut, kasus kekerasan terhadap petugas TPS ini yang pertama masuk tahap penyidikan.

"Ada pemilih yang tiba-tiba datang ke TPS dan menyerang petugas KPPS dengan mencekiknya, itu sudah kami naikkan berkasnya ke tahap penyidikan," kata Benny Kamis (2/5/2019). 

Kompas TV Apa hasil pemantauan Komnas HAM terkait meninggalnya petugas KPPS di Pemilu Serentak 17 April lalu? Dan apa rekomendasi serta langkah antisipatif mencegah hal ini terulang? Kita bahas bersama Ahmad Taufan Damanik, Ketua Komnas HAM serta Sigit Pamungkas, Direktur Eksekutif Netgrit yang juga mantan Komisioner KPU. #PahlawanDemokrasi #KPPSMeninggal #KPU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com