JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Senin (1/7/2019) lalu, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Ramly HI Muhammad menyebutkan kondisi RSUD Koja Jakarta Utara menyulitkan pasien instalasi gawat darurat (IGD). Sebab, lokasi IGD di RSUD Koja yang biasanya di lantai dasar justru berada di lantai dua.
Kompas.com kemudian mencoba melihat kondisi dari RSUD Koja, Selasa (2/7/2019) sore. Tiba di sana, Kompas.com bertanya kepada salah seorang petugas kebersihan rumah sakit mengenai lokasi dari IGD Rumah Sakit tersebut.
"IGD di lantai dua, dari sini lurus belok kiri ada lift," kata petugas tersebut.
Dari pintu utama rumah sakit, petunjuk lokasi IGD terlihat cukup besar di sebelah kiri. Untuk ke lokasi tersebut, pasien harus melewati meja informasi yang berada di tengah ruangan.
Baca juga: Pemprov DKI Bakal Audit Pembangunan RSUD Koja yang Mangkrak
Di dinding pintu IGD terpasang sebuah poster bertuliskan "Mohon maaf atas ketidaknyamanan Anda. Sedang ada pekerjaan pembangunan gedung blok A."
Pasien juga harus menaiki sebuah lift yang berjarang kurang lebih 20 meter dari pintu utama untuk menuju ke IGD itu.
Saat mencoba menaiki lift tersebut, Kompas.com harus menunggu kurang lebih tiga menit hingga pintunya terbuka untuk bisa dinaiki.
Apabila maju sekitar tiga meter dari lift pertama Ada dua lift lagi yang berada tak jauh dari lokasi tersebut. Namun salah satu di antaranya tidak dapat berfungsi.
Begitu tiba di lantai dua, ruangan IGD terlihat berada sekitar lima meter di sebelah kanan lift. Ruangan tersebut berada di sebelah ruang hemodialisa atau tempat cuci darah.
Baca juga: DPRD DKI: UGD RSUD Koja di Lantai 2, Sangat Membahayakan Pasien
Di dalam ruangan tersebut tampak sejumlah kursi roda bertuliskan IGD di pinggir ruangan. Sementara di sebelah kiri terlihat beberapa bilik tempat pasien-pasien IGD di rawat.
Kompas.com tidak bisa memasuki area tersebut.
Selanjutnya, Kompas.com mencoba melihat ruangan IGD lama yang berada di lantai satu Blok B Rumah Sakit. Di sana tampak beberapa ruangan kosong yang dindingnya bolong-bolong.
Bahkan ada satu ruangan yang ditutup menggunakan triplek. Pada triplek itu ditempeli sebuah kertas bertuliskan ruangan sedang dalam renovasi.
Memasuki ruangan yang direnovasi tersebut, tembok-temboknya tampak berlumut. Di beberapa bagian juga ditambali dengan semen. Sebagian plafon dari ruangan tersebut juga sudah bolong.
Namun dalam kesempatan itu sama sekali tak terlihat ada pengerjaan renovasi terhadap ruang IGD itu.
Baca juga: Fraksi Golkar Minta Pembangunan RSUD Koja yang Mangkrak Dipercepat
Adapun Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengakui mangkraknya pembangunan RSUD Koja. Dia menyebut pembangunan RSUD itu terhambat karena permasalahan aset.
"Terkait mangkraknya pembangunan RSUD Koja dikarenakan adanya hambatan dalam proses penghapusan aset. Sedangkan untuk perbaikan lift telah dianggarkan penggantian enam unit di Gedung Blok B dan C," ucap Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.