JAKARTA, KOMPAS.com - "Bismillah, risikonya tinggi ngga ada yang gaji. Taruhannya nyawa, kalau sudah siap, ayo jalan bareng-bareng."
Kata itu terucap oleh 12 orang anggota pertama dari korban ranjau paku.
Berlandaskan inisiatif dari korban oknum yang tidak bertanggung jawab yang hanya memikirkan bagaimana memperkaya dan menguntungkan diri sendiri tanpa memikirkan keselamatan orang lain.
Selain itu, tidak adanya tindakan dari pihak berwajib dan hanya mengeluh jika ban sepeda motor terkena ranjau paku di jalan.
Maka pada 8 Agustus 2011, terbentuklah relawan sapu bersih (Saber) ranjau paku atas keresahan tiga orang pegiat bernama Rohim, Siswanto dan Agus dengan dasar rasa prihatin agar terorganisir dan terarah.
"Minimal diri sendiri terselamatkan, bagus lagi orang lain pun diselamatkan," kata Agus (49) warga asal Purbalingga yang menetap di Jakarta mulai 1995.
Namun, menurut Agus, masing-masing anggota sudah menyapu sendiri-sendiri pada 2010, di Bekasi dan di Jakarta Barat. Tidak saling mengenal satu sama lain pada awalnya.
Anggota Saber terdiri dari berbagai macam profesi, yaitu karyawan pabrik, kontraktor, penjual nasi, penjual kue, sopir pribadi, pengemudi ojek daring dan panggilan di Jakarta.
"Niat kita sama, untuk menumpas dan memberantas oknum yang tidak bertanggung jawab," ucap Agus yang merupakan kontraktor swasta.
Ia mengklaim, pada 2010-2011, ranjau paku itu banyak bertebaran di kawasan Jakarta Timur dan Bekasi.
"Gila lah pokoknya, ranjau paku itu banyak banget, seperti mewabah," ujar Agus.
Menurut Agus, magnet atau besi berani itu selalu tersedia di sepeda motornya. Ia selalu melakukan penyapuan saat pagi berangkat kerja menuju kantor. Penyapuan ia lakukan secara sukarela dan tanpa paksaan.
Ia diuntungkan sebagai kontraktor swasta yang selalu keluar kantor jika siang hari, ia menyempatkan diri selalu melakukan penyapuan ketika ia melintas dengan motornya.
Ia mengklaim, kalau rajin melakukan penyapuan selama 24 jam di Roxy, terkumpul paku sebanyak 500 kilogram hingga satu ton.
Menurut dia, anggota Saber selalu berkumpul di akhir pekan dan akhir bulan untuk melakukan penyapuan bersama.