Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Kepastian UNHCR, Pencari Suaka Masih Bertahan di Trotoar Kebon Sirih

Kompas.com - 08/07/2019, 15:09 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pencari suaka dari Afghanistan dan Somalia masih bertahan tinggal di atas trotoar Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, tepatnya di depan Kantor UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) hingga saat ini, Senin (8/7/2019).

Pantauan Kompas.com, para pengungsi tampak tidur beralaskan terpal dan beratap terik sinar matahari.

Mereka harus nyaman dengan suara klakson kendaraan yang melintas di Jalan Kebon Sirih itu.

Keberadaan mereka juga membuat trotoar Jalan Kebon Sirih tidak tertib. Sebab mereka menjemur baju di atas tali yang mereka kaitkan di halte.

Nazifah, salah satu pencari suaka mengatakan, mereka bertahan tinggal di atas trotoar untuk menunggu kepastian tentang tempat tinggal dari Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Baca juga: Pencari Suaka Tak Mau Pindah dari Trotoar Kebon Sirih

"Kami masih menunggu kepastian dari UNHCR karena terakhir kami ketemu, UNHCR belum ada kejelasan dari mereka," ujar Nazifah di lokasi, Senin (8/7/2019).

Nazifah bersama pencari suaka lainnya berharap UNHCR benar-benar memberikan jaminan perlindungan. Dia berharap jaminan itu bisa mengakhiri hidupnya di trotoar seperti yang dialaminya sekarang.

"Kami maunya diberikan waktu yang lama untuk tinggal di atas trotoar, tidak diberi waktu hanya satu bulan atau tiga bulan saja. Kami capek tidur dan tinggal di jalan seperti ini," kata Nazifah.

Sementara, pencari suaka lainnya, Kamir mengatakan ingin kembali ke tempat tinggal aslinya di Afghanistan.

Baca juga: Cerita Pencari Suaka di Trotoar Kebon Sirih, Menanti Tempat Tinggal dan Makan...

Namun, sayangnya perang itu tak kunjung usai.

"Saya cinta Tanah Air saya, saya ingin pulang juga. Tapi di sana belum aman. Kami harus tunggu di sini sampai aman," ujarnya.

Ia mengaku, banyak warga Indonesia yang menawarkan dirinya untuk tinggal. Namun, ia tetap memilih bertahan tinggal di Jakarta sampai UNHCR memberi kepastian dirinya dijamin tinggal dalam waktu yang lama di Indonesia.

"Yang saya harapkan hanya dapat perlindungan saja. Dikasih tempat tinggal dalam waktu lama, tidak ditentukan waktu. Karena kalau ditentukan waktu, bisa saja kami tinggal di jalan lagi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com