JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Pusat Remon Mastadian mengatakan ada beberapa tempat yang jadi lokasi favorit pendatang untuk bermukim sementara waktu di Jakarta Pusat. Salah satunya adalah Senen.
“Karena di kawasan ini banyak sentra ekonomi, seperti Tanah Abang, Pasar Senen, dan Kemayoran. Lalu banyak juga tempat kos, ada di Senen, Kramat, Menteng, Tanah Abang karena dekat dengan pusat perdagangan kan,” ujar Remon saat lakukan Bina Pendudukan di Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2019).
Ia menyebutkan, sejak 14 Juni lalu ada 3491 pendatang di Jakarta Pusat. Dari 3491 pendatang baru di Jakarta Pusat, ada 826 orang pendatang baru yang rata-rata usia produktif yang tinggal sementara di Kawasan Senen.
Menurut Remon, rata-rata pendatang yang bertempat tinggal di tiga lokasi tersebut berprofesi sebagai pedagang dan pegawai kantoran.
Baca juga: 37.443 Pendatang Baru Masuk Jakarta Usai Lebaran 2019
Sebagian besar dari mereka hanya bertempat tinggal di sana, bukan berdomisili sehingga tidak mengurus surat izin tinggal.
Remon mengatakan, pendatang ini dominan berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Meski demikian, Remon tetap mengimbau agar semua pendatang, baik yang akan berdomisili atau hanya tinggal, tetap melapor ke RT dan RW setempat.
Hal itu dilakukan supaya mudah untuk mendata siapa-siapa saja yang merupakan orang baru di suatu wilayah.
“Kami mengimbau pendatang wajib lapor ke RT atau RW masing-masing. Kalau bisa pendatang itu juga diwajibkan untuk memiliki keahlian dan modal, bahkan disarankan sudah punya pekerjaan,” tutur dia.