Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Masuk Sekolah, Murid Disambut Angklung hingga Bersihkan Debu Proyek Tol

Kompas.com - 16/07/2019, 06:08 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ajaran baru 2019/2020 sudah dimulai. Murid-murid terlihat berdatangan ke sekolah pada Senin (15/07/2019).

Beragam situasi terlihat di beberapa sekolah. Dari murid yang diantar oleh orangtuanya, penyambutan unik dari sekolah, hingga kondisi miris di sekolah yang terhimpit proyek Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta.

Disambut dengan permainan angklung

Suasana Murid di SMAN 1 Depok, Jalan Nusantara,  Depok, Senin (15/7/2019).KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA Suasana Murid di SMAN 1 Depok, Jalan Nusantara, Depok, Senin (15/7/2019).

Murid di SMA Negeri 1 Depok disambut oleh permainan alat musik angklung yang dimainkan oleh tim ekstrakulikuler The Bamboos.

Mereka juga diberikan lembaran kertas ucapan semangat oleh kakak-kakak kelas yang menyambut di pintu masuk.

Selain itu, para orangtua juga terlihat mengantar anaknya ke sekolah.

Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Depok, Harti mengatakan bahwa murid baru di SMAN 1 rata-rata diantar orangtua hanya sampai gerbang sekolah.

"Saya rasa mereka sudah mengerti ya, mengantarnya sampai depan sekolah saja, jadi enggak banyak membludak di dalam sekolah," ujar Harti di SMAN 1 Depok, Jalan Nusantara, Depok, Senin (15/7/2019).

Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Orangtua Antarkan Anak sampai Depan Gerbang SMAN 1 Depok

Murid-murid bersihkan debu proyek tol sebelum memulai pelajaran

Tak ada penyambutan istimewa, para murid di SMP Negeri 21 Kota Tangerang harus kerja bakti sebelum memulai pelajaran di kelas.

Beberapa murid kelas VIII I, terlihat mengenakan masker akibat debu yang masuk ke kelas mereka. Beberapa menutup wajah mereka dengan hijab atau tangan mereka.

Kelas VIII I dan VIII H memang yang paling terdampak debu pembangunan proyek Tol Kunciran-Bandara Soekarno Hatta yang dibangun di depan sekolah itu. Sebab, lokasinya yang dekat dengan gerbang sekolah.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sekolah yang berada di Jalan Halim Perdana Kusuma itu, Sarnoto mengatakan bahwa pihaknya akan memindahkan murid ke kelas lain jika diperlukan.

"Nanti kita lihat dulu debunya, ini kan masih baru disiram, kalau ternyata memang parah kita pindahkan ke ruang kelas lain," kata Sarnoto, Senin.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Murid SMPN 21 Tangerang Bersihkan Debu Proyek Sebelum Belajar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com