Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Penggunaan Kantong Plastik, Warga Dianjurkan Pakai Besek Bambu

Kompas.com - 17/07/2019, 16:56 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Program Kelautan Yayasan KEHATI, Basuki Rahmad mengatakan, penggunaan plastik di Jakarta bisa diganti dengan bahan yang terbuat dari bambu. Kantong plastik misalnya bisa diganti dengan besek dari bambu.

Menurut Basuki, kebiasaan para ibu rumah tangga memakai besek dari bambu sudah hilang. Padahal penggunaan besek bisa mengurangi jumlah sampah plastik rumah tangga di Jakarta.

"Sampah menimbulkan masalah banjir. Jadi kami usulkan untuk kembali ke awal yakni menggunakan bambu," kata Basuki dalam diskusi bertajuk From Trash To Treasure di gedung Ariobimo, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2019).

Baca juga: Penerapan Kantong Plastik Berbayar Bisa Kurangi 30 Persen Sampah

Dia juga menilai kualitas bambu kita tergolong bagus bahkan melebihi kualitas bambu dari China. Jumlah bambu pun banyak tetapi belum digunakan secara maksimal.

Selain itu, setelah tidak dipakai besek bisa didaur ulang untuk bahan dasar lain seperti menjadi serat untuk pakaian.

"Jadi tidak berkahir jadi sampah," ucap dia.

Penggunaan besek akan membuat pengusaha bambu mendapat keuntungan.

Dia mengatakan perlu ada tindakan dari Pemprov DKI Jakarta untuk mendorong penggunaan bambu di Jakarta.

"Dampak omset besek akan berpengaruh. Jika Gubernur mau mewajibkan semua fast food di Jakarta pakai besek, dampak ekonomi jadi luar biasa. Teman-teman yang tanam bambu di Puncak (Bogor) atau di daerah sekitar Jakarta akan mendapat keuntungan besar dengan produksi ini," kata dia.

Dia berharap program itu bisa digerakkan secara luas.

"Filosofi bambu menurut kami luar biasa. Dari kita lahir hingga sekarang sudah akrab dengan bahan-bahan yang terbuat dari bambu. Jadi mari kita berpikir mengembalikan lagi budaya kita," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com