Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Sangka IS Pernah Dipasung Belasan Tahun Sebelum Dikenal sebagai Wawan Game

Kompas.com - 19/07/2019, 06:19 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

BEKASI, KOMPAS.com — Warganet sempat dibikin heboh oleh video viral yang menampilkan seseorang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berkepala plontos yang menggerak-gerakkan jari seolah sedang memainkan handphone di tangannya.

Kepalanya terus menunduk seakan menghadapi layar handphone. Kabar yang beredar, pria tersebut mengalami gangguan jiwa akibat kecanduan main game online.

Namun, faktanya tidak seperti itu. Pria yang diketahui berinisial IS (32) alias Iwan atau Wawan itu mengidap skizofrenia akibat rentetan trauma.

Saat ini, ia dirawat oleh lembaga nirlaba rehabilitasi ODGJ di Mustika Jaya, Bekasi, bernama Yayasan Jamrud Biru.

Karena tingkah lakunya yang menyerupai orang bermain game online, ia akhirnya dijuluki Wawan "Game". Bahkan, dalam daftar pasien lantai dasar di Yayasan Jamrud Biru, namanya ditulis sebagai "Iwan Game" di urutan ke-25.

Baca juga: Mengenal Wawan Game, Pasien Gangguan Jiwa yang seperti Sedang Bermain Game Online

Saat ditemui Kompas.com di Yayasan Jamrud Biru pada Kamis (18/7/2019) pagi, Wawan tak pernah beranjak dari kursinya.

Selama berjam-jam, ia tetap diam, kecuali jari-jari tangannya yang senantiasa bergerak-gerak layaknya pemuda yang sedang gandrung game online.

"Dia pasif, kalau tidak kami pindahkan, atau lakukan kegiatan, dia enggak akan berpindah. Untuk pembinaan, pasien lain untuk futsal atau senam akan ikut. Kalau Wawan enggak. Enggak kami gerakkan, dia enggak akan gerak," kata Suhartono, pemilik Yayasan Jamrud Biru ketika ditemui, Kamis.

Saat iberbincang dengan Suhartono, Wawan setia pada posisinya. Masker selalu melekat di wajahnya untuk membendung air liur yang kerap merembes dari bibirnya.

Beberapa kali ia diajak bicara wartawan. Namun, dia tak merespons.

"Efek obat dulu. Dulu dia ngamukan, dihajar obat malah jadi seperti robot enggak punya emosi. Dia enggak akan pernah bilang 'aduh!'. Diajak ngomong juga dia enggak ngejawab," kata Suhartono.

Dipasung belasan tahun

IS (32) alias Wawan Game, orang dengan gangguan jiwa yang dirawat di Yayasan Jamrud Biru, Mustika Jaya, Bekasi.Vitorio Mantalean IS (32) alias Wawan Game, orang dengan gangguan jiwa yang dirawat di Yayasan Jamrud Biru, Mustika Jaya, Bekasi.

Fakta mengejutkan datang dari seseorang yang pernah merawat Wawan. Dia disebut pernah mengalami masa lalu yang pilu. Riwayat inilah yang akhirnya menjelaskan bahwa Iwan sebenarnya bukan kecanduan game online.

"Sebenarnya Iwan (panggilan LSM untuk Wawan) bukan sakit karena game online. Saya dampingi Iwan dari 2016," ujar Sri Pujiawati, perawat Wawan dari LSM Gerak Cepat Bersama yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/7/2019) petang.

"Kalau Iwan tangannya begitu karena rasa cemas yang tinggi, permasalahan yang enggak pernah dikeluarkan. Jari tangannya enggak mau diam bukan berarti karena enggak bisa main handphone," kata Ketua LSM Gerak Cepat Bersama Farian dalam sambungan telepon yang sama.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com