Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hakim PN Jakpus yang Diserang Pengacara Tomy Winata Sudah Beraktivitas

Kompas.com - 19/07/2019, 12:23 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim Sunarso dan Duta Baskara sudah beraktivitas kembali di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2019).

Keduanya sebelumnya dianiaya oleh Desrizal, pengacara pengusaha Tomy Winata (WT).

"Yang bersangkutan (majelis hakim) hari ini sudah mulai masuk kembali," kata Kepala Humas PN Jakarta Pusat, Makmur di PN Jakpus, Jumat (19/7/209).

Keduanya mengalami luka memar akibat dipukul menggunakan tali pinggang oleh Desrizal. Peristiwa ini terjadi saat persidangan perkara perdata.

Makmur menjelaskan, peristiwa itu bermula saat majelis hakim membacakan putusan sidang sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat pertimbangan hakim mengarah kepada penolakan gugatan, pelaku mulai geram dan berdiri dari kursinya menuju kursi majelis hakim.

“Setelah di kursi majelis hakim, ia melepas tali pinggangnya ke majelis hakim yang tengah membacakan pertimbangan hukum dalam perkara tersebut dan menyerang majelis hakim itu,” kata Makmur.

Baca juga: Profil 2 Hakim PN Jakpus yang Diserang Pengacara D

Serangan awal ditujukan kepada ketua majelis Sunarso. Serangan mengenai keningnya.

“Kemudian dilanjutkan serangan tersebut ke hakim anggota 1 dengan inisial bapak DB hingga mengenai yang bersangkutan,” kata Makmur.

Melihat tindakan pelaku sudah tidak wajar, pelaku kemudian diamankan oleh pengunjung sidang dan pengamanan internal PN Jakpus.

Setelah itu, pihaknya langsung memanggil petugas Polsek Kemayoran untuk mengamankan pelaku.

Baca juga: Polisi Dalami Kasus Dugaan Penganiayaan oleh Pengacara D terhadap Hakim PN Jakarta Pusat

“Setelah pelaku diamankan, persidangan tersebut tetap dilanjutkan dan Alhamdulilah majelis hakim selesai membacakan amar putusan sehingga sidang tersebut tuntas,” ucap Makmur.

Setelah pelaku dibawa ke Polsek Kemayoran, lanjut Makmur, pihaknya langsung berkoordinasi dengan ketua Mahkamah Agung.

Pimpinan PN Pusat diinstruksikan melaporkan secara resmi penyerangan itu ke Polres Jakarta Pusat.

“Lalu tadi malam langsung dilaksanakan ditindak lanjuti dengan pemeriksaan beberapa orang saksi yang berhubungan dengan perkara tersebut. Dan proses berita acara pemeriksaannya telah dilaksanakan mulai tadi malam,” ucap Makmur.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari Pihak kepolisian, saat ini pelaku tengah ditahan di Polres Jakarta Pusat.

Tomy Winata minta maaf

Tommy Winata mengakui bahwa Desrizal adalah pengacaranya. Tomy Winata pun menyesali peristiwa kekerasan yang terjadi di ruang pengadilan.

Baca juga: Tomy Winata Menyesali Pengacaranya Serang Hakim PN Jakarta Pusat

"Tindakan DA memukul hakim di ruang pengadilan tidak seharusnya terjadi," ujar juru bicara Tomy Winata, Hanna Lilies, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat.

Hanna mengatakan, TW terkejut dan menyesalkan kejadian tersebut. Menurut dia, selama ini Desrizal dikenal bukan orang yang temperamental.

TW tidak mengetahui alasan Desrizal melakukan penyerangan tersebut.

"Oleh karena itu, TW minta maaf kepada semua pihak, khususnya pihak yang menjadi korban atas terjadinya hal tersebut. Kami pun heran apa yang menyebabkan dia gelap mata," tuturnya.

TW mengimbau Desrizal agar taat pada aturan hukum yang berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com