JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Direktur Teknik PT Transjakarta, Welfizon Yuza mengungkapkan, penyebab terbakarnya feeder Transjakarta di depan pom bensin di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Sabtu (20/7/2019), karena adanya human error.
Hal tersebut diungkapkan setelah pihaknya bersama dengan operator Kopaja melakukan investigasi.
Welfizon mengatakan, hasil pemeriksaan yang didapat penyebab terbakarnya mini bus itu bukan karena kerusakan mesin.
Titik api muncul berawal dari rangkaian AC atau pendingin. Hal tersebut terjadi lantaran mekanik Kopaja memasang rangkaian AC atau pendingin pada malam hari.
“Jadi pada tanggal 19 Juli 2019 lau ada pergantian spare part yang harusnya pergantian tidak boleh dilakukan di malam hari harusnya di siang hari,” kata Welfizon, Minggu (21/7/2019).
Baca juga: 59 Feeder Transjakarta Dikandangkan Pasca-kebakaran Satu Unit di Jaktim
Legal Kopaja, Martin, meminta maaf lantaran adanya kelalaian yang dilakukan pihaknya.
Martin menjelaskan, pergantian AC atau pendingin oleh mekanik Kopaja tersebut tanpa persetujuan pihak gudang.
“Karena standar pemegang merk (SPM) kami yang kami supervisi itu penggantian pada siang hari, karena tidak ada penggantian orang di malam hari. Mekanik hanya menjaga SGO (siap guna operasi) dan terjadi hal hal seperti ini,” kata Martin.
Baca juga: Mini Bus Transjakarta Terbakar di Depan Pom Bensin Basuki Rahmat
Martin berjanji akan memperbaiki dan mengubah peraturan yang ada diinternalnya terkait Kopaja yang nantinya diintegrasikan ke Transjakarta.
“Kami akan memperbaiki dan mengubah aturan internal kami dan kami akan kunci gudang kami dimana mekanik kami tidak bisa ambil spare part, hanya bisa ambil oli dan air. Mudah mudahan ini langkah baik untuk kami, ini musibah bagi kita dan segera akan kami perbaiki,” tutur Martin.
PT Transjakarta memutuskan 59 minibus milik Kopaja yang sama dengan tipe bus yang terbakar tidak dioperasikan sementara. 59 mini bus itu tengah dalam pemeriksaan dan uji kelayakan operasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.