Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal-hal yang Belum Terjawab dalam Penyelenggaraan Formula E di Jakarta...

Kompas.com - 22/07/2019, 06:48 WIB
Nursita Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Waktu penyelenggaraan turnamen mobil balap listrik Formula E di Jakarta masih menjadi teka-teki.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pertama kali mengumumkan Jakarta akan menjadi tuan rumah balapan Formula E pada 2020 melalui akun Instagram-nya, @aniesbaswedan, Minggu (14/7/2019).

"Alhamdulillah, berhasil! Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan tahun 2020," tulis Anies dalam keterangan foto di akun Instagram-nya.

Melalui akun Instagram-nya itu, Anies menyebut Formula E akan menggerakkan perekonomian Jakarta. Ajang balapan di sirkuit jalan raya perkotaan itu juga membuat Jakarta disorot dunia.

Penyelenggara belum buat pengumuman

Sementara itu, Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E diketahui masih mendiskusikan kemungkinan memilih Jakarta sebagai tuan rumah balap mobil Formula E.

Dikutip dari situs motorsport.com, juru bicara Formula E mengatakan bahwa pihaknya belum bisa mengumumkan apa pun.

Baca juga: FIA Masih dalam Tahap Diskusi Jadikan Jakarta sebagai Tuan Rumah Formula E 2020

"Kami sedang dalam diskusi lanjutan tetapi belum dapat membuat pengumuman apa pun," ujar juru bicara Formula E, dikutip dari motorsport.com.

Anies tak lagi sebut waktu

Pada Jumat (19/7/2019), Anies kembali memastikan bahwa Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah Formula E.

Namun, Anies kali ini belum mau menjelaskan waktu penyelenggaraan turnamen balap mobil listrik itu di Jakarta.

Alasannya, Pemprov DKI Jakarta harus menghormati proses internal yang dilakukan penyelenggara Formula E.

"Insya Allah nanti Jakarta akan menjadi tuan rumah. Ada hal-hal detail yang belum bisa diumumkan sekarang, khususnya terkait dengan waktu," ujar Anies.

Baca juga: Anies Pastikan Jakarta Tuan Rumah Formula E, tapi Belum Jelas Waktunya

Berdasarkan hasil pertemuan dengan petinggi penyelenggara Formula E di New York, Amerika Serikat, Anies menyebut ada kesepakatan bahwa Jakarta siap menjadi tuan rumah Formula E.

Kedua pihak juga sudah membicarakan waktu penyelenggaraan Formula E di Jakarta.

Namun, Anies menyebut penyelenggara Formula E belum bisa mengumumkan soal Jakarta sebagai tuan rumah karena masih menyelesaikan proses internal soal penyelenggaraan turnamen itu.

"Kalau mereka (penyelenggara) ditanya sekarang, pasti mereka akan bilang belum ada, karena memang mereka ada proses internal yang harus diselesaikan dulu," ucap Anies.

Komunikasi dengan DPRD

Anies mengaku sudah mengomunikasikan hal ini dengan DPRD DKI Jakarta.

"Sebelum ini dimulai, pembicaraan awal, saya sudah komunikasi terus dengan DPRD. Karena ini adalah sebuah event yang nanti akan, mau tidak mau, Jakarta sebagai tuan rumah itu bersama-sama," kata Anies.

Baca juga: Bahas Jakarta Tuan Rumah Formula E, Ketua DPRD Awalnya Akan Ikut ke AS

Anies menyebut, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mulanya dijadwalkan ikut berangkat ke New York, Amerika Serikat, untuk membahas peluang Jakarta jadi tuan rumah Formula E.

Namun, Prasetio batal ikut karena harus menghadiri kegiatan lain.

Biaya penyelenggaraan Formula E masih teka-teki

Sama halnya dengan waktu penyelenggaraan, Anies belum mau menjelaskan biaya yang harus dikeluarkan Pemprov DKI agar Jakarta menjadi tuan rumah turnamen Formula E.

Yang jelas, Anies menyebut sudah ada kajian ekonomi terkait penyelenggaraan Formula E ini.

"Economic assesment-nya sudah ada," kata dia.

Anies menyebut rincian biaya itu akan diumumkan pada Agustus mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com