Sebuah ide pun langsung terlintas di pikiran Wisnu yakni membuat komunitas sendiri bagi penggemar hp jadul Jakarta.
"Waktu itu tahun 2015 saya pulang dari sana (Bogor) mikir kok Jakarta belum ada. Ya sudah langsung bikin," tutur Wisnu.
Akhirnya pada 7 Juni 2015, komunitas ini resmi terbentuk dengan jumlah anggota yang sudah mencapai ratusan.
Hingga empat tahun terbentuk, mereka rutin melakukan kopdar minimal satu kali dan sebulan.
Untuk tempat tak ditentukan namun pada saat ini Hajaka sering menggelar pertemuan di Taman Honda, Tebet.
Ajang "pamer" hingga jual beli
Para anggota komunitas tidak semuanya hanya menjadi kolektor. Masato menyebut, agar HP jadul tidak punah dimakan zaman, maka sesama anggota pun saling melakukan transaksi jual beli.
"Ya untuk melestarikan kita pun harus jual beli. Ada yang pemain murni yang jual beli, ada yang kolektor, ada cuma ikut enggak punya juga enggak apa-apa cuma lihat-lihat," kata dia.
Saat kopdar memang menjadi ajang bagi para anggota untuk menunjukkan koleksinya masing-masing.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu anggota komunitas yang akrab disapa Sohib. Sedari awal Ia meletakkan ponsel jadulnya dengan merek Nokia 5110 di atas tas.
Rupanya hal ini sengaja Ia lakukan untuk menunjukkan ponsel miliknya yang masih lengkap dengan segel resmi keluaran tahun 1998.
Baca juga: Tujuh Ponsel Jadul yang Kini Dijual Mahal
"Kalau lagi ngumpul memang suka ada aja yang pamer, kalau ini dari segelnya karena segelnya original dari pertama. Belum pernah dibongkar diperbaiki. Dari segel saja suka menunjukan kelas," ujar Sohib.
Selain itu, para anggota pun bertukar informasi mengenai ponsel jadulnya maupun membicarakan masalah apa saja yang dialami ponselnya.
Karena menjadi kolektor, tentu saja para masing-masing anggota mempunyai HP atau ponsel jadul dengan jumlah yang banyak.
Seperti salah satu anggota Ibrahim yang mempunyai koleksi hingga 70 HP jadul.