"Enggak terhitung. Saya jujur ada 60 sampai 70 itu yang normal kalau dibawa repot. Kadang beli terus taruh di rumah saja karena memang suka," ungkapnya.
Lain halnya dengan Erik, dalam pertemuan itu Ia sempat membawa hingga 15 HP jadul.
"Ini yang saya bawa hari ini 15, kalau di rumah lebih banyak lagi. Kita ini penggemar HP jadul kebanyakan HP-nya malah enggak kita pakai cuma simpan saja," kata dia.
Menjual "history"
Seperti diketahui, adanya komunitas ini bukan hanya sebagai ajang kumpul para kolektor tetapi juga jual beli.
Masato menuturkan, ajang jual beli kerap terjadi tanpa ditentukan. Namun paling sering dilakukan adalah di grup facebook HAJAKA (HP Jadul Jakarta).
HP jadul pun dijual dengan harga bervariasi tergantung merk, tahun rilis, dan masa pakainya.
Semakin langka, maka harga pun akan semakin tinggi. Hal ini kadang membuat masyarakat awam berpikir bahwa HP jadul lebih mahal dari HP rilisan terbaru.
Padahal menurut Masato, kebanyakan dari mereka membeli HP jadul karena history atau kenangan.
"Kadang kita kalau sama user pembeli walaupun bukan hobi ya mereka beranggapan HP jadul Rp 1,8 juta atau Rp 2 juta ke atas itu kemahalan dibandingkan beli android. Kita jual harga mahal, kita jual history. Makanya kan orang beli karena kenangan di HP," tutur Masato.
Ia pun menyebut hobi tak bisa dinilai dari uang yang dikeluarkan. Bahkan tak jarang anggota komunitas bahkan membeli hp jadul dalam keadaan yang sudah tak bisa menyala.
"Nilainya dari kepuasan, bisa memiliki, karena sudah senang nilai itu masalah lain lagi. Meski pun HP-nya mati kalau sudah suka tetap beli," ujar dia.
Istilah lucu dan langka
Hajaka sendiri mereka seringkali menggunakan istilah-istilah lucu dan langka. Istilah-istilah ini memang terkenal di kalangan pecinta HP jadul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.