Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Keluhkan Sepinya Sentra Buku Pasar Kenari

Kompas.com - 22/07/2019, 15:03 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pedagang mengeluhkan sepinya pembeli di sentra buku Pasar Kenari, Salemba, Jakarta Pusat.

Sebagian besar pedagang di Pasar Kenari berasal dari sentra buku Pasar Senen dan Kwitang, Jakarta Pusat.

"Ramainya pembeli hanya pada sepekan awal setelah tempat ini dibuka Gubernur Anies Baswedan pada akhir April 2019 ," kata salah satu pedagang buku, Labora Sitorus, di Jakarta, Senin (22/7/2019), seperti dikutip Antara.

Setelah itu, kata dia, jumlah pengunjung semakin menurun hingga saat ini atau hampir tiga bulan terakhir.

Sebelumnya, pada 29 April 2019, Gubernur Anies meresmikan sentra buku baru di lantai tiga Pasar Kenari sekaligus membuka toko buku murah, yakni Jakbook.

Selain Jakbook, ada 65 kios buku lain di lantai tiga.

Sentra buku tersebut dilengkapi beragam fasilitas, seperti ruangan berpendingin udara, tempat membaca, baik lesehan dengan rumput imitasi maupun meja serta kursi, pujasera, bank, ruang laktasi, hingga fasilitas pendidikan anak usia dini (PAUD).

Semua fasilitas tersebut berfungsi dengan baik. Suasana nyaman dan bersih karena tenaga kebersihan selalu bersiaga. Namun, banyak kios yang tutup.

Menurut Labora Sitorus, sejak pekan kedua sentra buku di Pasar Kenari ini dibuka, banyak pedagang yang menutup kios dan memilih berjualan di kios maupun lapak lama mereka di Pasar Senen.

"Di sana penjualannya lebih menjanjikan. Saya pun masih membuka satu lapak di Pasar Senen dengan hasil penjualan yang lebih bagus dibandingkan di Pasar Kenari ini," kata Sitorus yang sudah sejak 2013 berjualan buku di Pasar Senen.

Sitorus membandingkan, penjualan offline di Pasar Kenari hanya mencapai rata-rata sepuluh buku per hari, sedangkan di Pasar Senen bisa mencapai 40 buku per hari.

Senada dengan Sitorus, seorang pedagang lain, Indah Suciati, mengaku ramainya penjualan di Pasar Kenari berlangsung pada sebulan pertama.

"Setelah itu berangsur sepi. Untuk mencapai penjualan Rp 100.000 per hari susahnya bukan main," kata pemilik kios buku di Pasar Senen itu.

Padahal, lanjut dia, di kiosnya yang lama di Pasar Senen, penjualan rata-rata per hari bisa mencapai Rp 300.000.

Menurut dia, promosi yang kurang gencar membuat sentra buku di Pasar Kenari ini sekarang sepi pembeli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com