Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Minta Pemprov Tertibkan Gubuk Liar karena Rawan Prostitusi

Kompas.com - 26/07/2019, 16:20 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Syahrial meminta pemerintah provinsi menertibkan seluruh gubuk liar di Ibu Kota karena rawan praktik prostitusi.

"Gubuk-gubuk liar di Jakarta rawan terjadi prostitusi, itu penyakit masyarakat, maka itu harus segera ditertibkan semua," ujar Syahrial ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (26/7/2019), seperti dikutip Antara.

Ia menyarankan Pemprov untuk memberikan pembinaan terus menerus kepada pekerja seks komersial (PSK) jika memang kedapatan di lokasi gubuk-gubuk liar.

"Beri pembinaan berulangkali, jangan sekali-kali. Kalau perlu kasih modal untuk usaha, kasih kesempatan untuk kembali berbuat baik," ucapnya.

Menurut dia, memberikan modal kepada PSK merupakan salah satu langkah pencegahan agar persoalan prostitusi di Ibu Kota teratasi.

"Kasih juga pengobatan bila ada yang terjangkit penyakit menular. Antisipasi penyakit menular AIDS maupun virus HIV," katanya.

Ia menambahkan, dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta yang mencapai Rp 89 triliun, mestinya bisa dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Dilaporkan, praktik prostitusi masih marak di wilayah kolong tol Jembatan Lima, Jalan Tubagus Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, meski lokalisasi Kalijodo di kawasan itu telah digusur.

"Di bawah situ (kolong jalan tol) masih ada (prostitusi). Nanti kalau udah sore atau malam di sini banyak PSK-nya (pekerja seks komersial)," kata Doni, seorang warga di dekat kolong jalan tol Jembatan Lima.

Sementara itu, kawasan Boker, Ciracas, Jakarta Timur hingga kini praktik prostitusi juga masih berjalan meski telah beralih fungsi menjadi gelanggang olahraga (GOR).

Pemerintah menyulap lokalisasi Gang Boker menjadi gelanggang olahraga pada tahun 2003.

Namun, bisnis prostitusi di lokasi tersebut seolah menemukan cara untuk tetap hidup dengan berpindah ke rumah-rumah kontrakan yang ada di sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com