Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di Kali Bahagia Bekasi Diperkirakan Capai 400 Ton

Kompas.com - 29/07/2019, 17:39 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Jejaring Inovasi Pelayanan Rakyat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Syamsul Akbar memperkirakan bobot tutupan sampah di Kali Bahagia atau Kali Busa, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi mencapai 400 ton.

"Menurut informasi 400 ton, mungkin bisa lebih. Per masyarakat 5 kilogram sampah saja, lalu dikalikan berapa rumah," ujar Syamsul kepada awak media ketika meninjau Kali Busa, Senin (29/7/2019) petang.

Syamsul mengatakan angka ini terbilang logis, sebab menurut keterangan warga, padatnya tutupan sampah yang didominasi plastik di Kali Bahagia sudah terjadi sejak beberapa bulan ke belakang.

Lebar kali yang melintasi wilayah Kabupaten dan Kota Bekasi ini pun hanya empat meter dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.

Sementara itu sampah menutupi area kali sepanjang 1,5 hingga 2 kilometer.

Baca juga: Staf Luhut Tinjau Kali Bahagia di Bekasi yang Tertutup Sampah Plastik

Untuk mengangkut tutupan sampah ini secara total, kata Syamsul, sulit mengharapkan pengangkutan secara manual.

"Solusi jangka pendek tetap secara manual saya harap tetap dilakukan, tapi tidak cukup. Satu UPTD (unit pelaksanaan teknis daerah) itu punya 10 truk angkut. Satunya cuma (menampung) 7 kubik sampah. Kalau angkut pelan-pelan tidak cukup," kata Syamsul.

Oleh karena itu, dia mengusulkan agar Perum Jasa Tirta (PJT) II di bawah Direktorat Jenderal Kementerian PUPR selaku pemilik lahan di sepanjang Kali Bahagia untuk membongkar bangunan liar di sepanjang bantaran kali.

Baca juga: Kali Bahagia Penuh Sampah, Dua SKPD Kabupaten Bekasi Saling Lempar Tanggung Jawab

Saat ini, terdapat 204 bangunan liar yang berdiri dengan dasar surat pemanfaatan lahan sementara yang diterbitkan Perum Otorita Jatiluhur Kementerian PUPR sejak 1999.

"Konkretnya bagaimana PJT II ini mengeluarkan surat agar bisa ditertibkan bangunan liar ini, sehingga alat berat bisa masuk. Nanti kita tanya PJT II, kita harap segera diselesaikan agar bisa berjalan (pengangkutan sampah)," kata Syamsul.

Saat ini, sepanjang 1,5 hingga 2 kilometer aliran Kali Busa atau Kali Bahagia tertutup sampah dari berbagai jenis anorganik rumah tangga, mulai dari styrofoam, kantong, dan botol plastik. Aroma tak sedap menyeruak dari kali yang tak terlihat lagi aliran airnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com