Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Staf Luhut Tinjau Kali Bahagia di Bekasi yang Tertutup Sampah Plastik

Kompas.com - 29/07/2019, 17:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kabar tentang aliran Kali Busa di Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi yang tertutup oleh sampah plastik terdengar hingga pemerintah pusat.

Staf Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman yang dipimpin Luhut Binsar Panjaitan ini pun meninjau langsung ke lokasi pada Senin (29/7/2019) petang.

"Langsung Pak Deputi menugaskan kami memantau dan mencari masalah apa sehingga terjadi hal ini. Kami mencari solusi, kalau bisa secepatnya diselesaikan. Kalau tidak, dampaknya panjang," ujar Kepala Bidang Jejaring Inovasi Pelayanan Rakyat Kemenko Kemaritiman, Syamsul Akbar, Senin petang.

Dalam kunjungannya, Syamsul menyusuri sekitar 200 meter Kali Busa yang dipenuhi sampah anorganik rumah tangga.

Baca juga: Kali Bahagia Penuh Sampah, Dua SKPD Kabupaten Bekasi Saling Lempar Tanggung Jawab

Ia kemudian rapat sekitar 1 jam bersama Sekretaris Kelurahan Bahagia, Mawardi, dan beberapa jajaran RW.

"Hal seperti ini juga ada di Singkawang dan viral. Pak Menteri langsung menugaskan asisten deputi kami ke sana," kata dia.

"Setiap ada berita sampah, itu terus untuk kita cepat tindak lanjuti untuk diselesaikan cepat. Kita tahu, sampah hal yang tidak menarik sama sekali buat wisatawan dan masyarakat setempat," Syamsul menjelaskan.

Selepas meninjau kali yang melintasi wilayah Kabupaten dan Kota Bekasi ini, Syamsul berencana mempertemukan berbagai pemangku kepentingan.

Baca juga: 200 Bangunan Liar Sulitkan Upaya Bersihkan Kali Bahagia di Bekasi

Termasuk dari Pemerintah Kota Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi, serta PT. Jasa Tirta II selaku pemilik lahan daerah aliran sungai (DAS) ini.

"Sesegera mungkin. Kita mau kita gerak cepat," tutupnya.

Saat ini, sepanjang 1,5 hingga 2 kilometer aliran Kali Busa atau Kali Bahagia tertutup sampah dari berbagai jenis anorganik rumah tangga, mulai dari styrofoam, kantong dan botol plastik. Aroma tak sedap menyeruak dari kali.

Menurut warga, baru pada tahun ini kali tersebut ditutup sampah separah ini. Sebelumnya, air di kali tersebut masih bisa mengalir meski banyak sampah.

Hal ini diperparah dengan adanya 204 bangunan liar di sepanjang bantaran kali yang menyulitkan upaya pengangkutan sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com