Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pulau di Kepulauan Seribu Tercemar Minyak Mentah Pertamina

Kompas.com - 02/08/2019, 16:10 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad mengatakan, tujuh pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu telah tercemar limbah minyak atau pek yang berasal dari tumpahan minyak mentah PT Pertamina di perairan utara Karawang.

Mulanya, ada lima pulau yang tercemar.

"Sejak 22 Juli lalu, oil spill sudah sampai ke Kepulauan Seribu, khususnya di wilayah selatan, tujuh pulau di sekitar ujung Jawa," ujar Husein di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (2/8/2019).

Baca juga: Sudah 46 Ton Limbah Tumpahan Minyak Mentah yang Terkumpul di Kepulauan Seribu

Tujuh pulau yang tercemar, yakni Pulau Untung Jawa, Pulau Bidadari, Pulau Ayer, Pulau Rambut, Pulau Bokor, Pulau Damar, dan Pulau Lancang.

Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) bersama petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terus membersihkan ceceran minyak yang mencemari tujuh pulau itu.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta bersama PT Pertamina juga akan membentuk tim untuk menangani tumpahan minyak mentah di Kepulauan Seribu.

Baca juga: Seknas Jokowi: Tumpahan Minyak di Karawang Mirip Bencana Deep Water di Teluk Meksiko

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tugas pertama tim tersebut adalah bertanggung jawab terhadap kehidupan masyarakat, khususnya nelayan, yang terdampak tumpahan minyak mentah tersebut.

"Langkah paling awal bertemu dengan masyarakat nelayan untuk mengetahui konsekuensi yang mereka alami, sehingga kelangsungan hidup mereka tidak terganggu karena nelayan hidupnya di perairan," kata Anies.

Tugas yang kedua, yakni membersihkan perairan dan pantai yang tercemar tumpahan minyak mentah tersebut.

Baca juga: Aktivis Sebut Tumpahan Minyak di Laut Karawang Sebabkan Bencana Ekologis

Sementara itu, Direktur Hulu PT Pertamina Dharmawan H Samsu juga memastikan pihaknya akan bertanggung jawab kepada seluruh warga yang terdampak tumpahan minyak mintah itu.

"Kami datang ke sana untuk mengatakan kami hadir, untuk berdiskusi dan bertanggung jawab apa pun akibat dari oil spill ini yang telah mengganggu aktivitas masyarakat di sana," ucap Dharmawan.

Kebocoran minyak dan gelembung gas di sekitar anjungan lepas pantai YYA, blok Minyak dan Gas Offshore North West Java (ONWJ) PT Pertamina yang terletak sekitar dua kilometer dari Pantai Utara Jawa, Kerawang, Jawa Barat, terjadi pada Kamis (18/7/2019).

Limbah minyak mentah itu mengotori sejumlah pantai di Karawang hingga Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

Beberapa pantai di Karawang yang terdampak di antaranya Pantai Tanjungpakis, Pantai Sedari, Pantai Pisangan, Samudera Baru, Pantai Pelangi.

Selain itu, terdapat tujuh desa di lima kecamatan yang terdampak tumpahan minyak tersebut.

Tumpahan itu juga mengakibatkan ditutupnya sejumlah tempat wisata pantai dan menurunnya tangkapan nelayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com