Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Pasien BPJS Disebut "Sumeng dan Sok Tau" saat Berobat oleh Pihak Puskesmas

Kompas.com - 08/08/2019, 16:22 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tengah viral di media sosial pengakuan seorang pasien mendapatkan perlakuan tak menyenangkan saat berobat di puskemas di kawasan Halimun, Setiabudi, Jakarta Selatan

Dalam kertas nomor urut tunggu yang diterima pasien bernama Anisa Suci Rahmadani tertulis "orangnya sumeng dan sok tau".

Foto kertas nomor urut tersebut pun sempat difoto dan diposting akun Instagram @jktinformasi hari ini.

Anisa membenarkan peristiwa itu ketika dikonfirmasi.

"Jadi, hari ini aku untuk ke sekian kalinya ke Puskesmas Halimun, Setiabudi, Jakarta Selatan Karena memang faskes BPJS ku di Setiabudi," ujarnya saat dihubungi, Kamis (8/8/2019).

Baca juga: Jangankan untuk Denda, Bayar Iuran BPJS Saja Kami Telat

Setelah menerima nomor urut 11, dia kaget terdapat tulisan tersebut di kertas nomor yang dia terima.

"Aku pikir kok ada tulisan seperti ini? Atas landasan apa bisa judgemental ke aku?" ucap dia.

Dia pun menduga julukan tersebut didapatinya karena peristiwa enam bulan lalu saat Anis datang ke puskesmas tersebut.

Saat itu dia datang untuk bertemu kepala poli pukul 11.55, namun dia tidak dilayani bahkan disuruh pulang oleh petugas. Alasannya karena pukul 12.00 petugas klinik harus istirahat.

"Saya nggak terima karena saya sudah confirm by phone dan adminnya bilang 'iya masih buka kok mba sampe jam 12, datang saja'," ujar dia.

Baca juga: Menkes Sebut Kenaikan Premi BPJS Baru Rencana

"Aku langsung telepon costumer service Kemenkes dan costumer service-nya jelasin jam operasional pendaftaran loket buka dari jam 08.00-15.00," tutur dia.

Setelah menelepon pihak Kementerian Kesehatan, Anisa mengaku langsung dilayani dengan baik saat itu. Bahkan pihak klinik saat itu sempat meminta maaf

"Benar benar baru dilayani dengan lembut, excellent banget dan kali ini terjadi lagi seperti ini," ucap dia.

Ketika mendapati hal tersebut, dia mengaku pihak klinik hanya meminta maaf atas tulisan tersebut.

"Mereka diam saja dan minta maaf. Akhirnya dari pada saya marah-marah sendiri better saya pulang, rate di google review," tutup dia.

Dia berharap peristiwa ini bisa jadi pembelajaran bagi pihak klinik agar ke depan bisa melayani pasien lebih baik lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com