JAKARTA, KOMPAS.com - Pahrur Rozi, penjual bambu di Jalan Pedongkelan Raya, Jakarta Barat, mengatakan penjualan bambu betung yang digunakan untuk lomba panjat pinang menurun dari tahun ke tahun.
Menurut dia, pembelian bambu untuk lomba panjat pinang menurun karena dua hal. pertama lahan luas yang tersedia terbatas.
"Kalau dulu kan di belakang sini ada lapangan luas, satu lapangan bisa dipakai buat lima panjat pinang, ada lima RW di situ. Sekarang sudah jadi perumahan," katanya saat ditemui di Jalan Pedongkelan Raya, Jakarta Barat, Jumat (9/8/2019).
Baca juga: Siswa SMP Pemanjat Tiang Bendera Pernah Juarai Lomba Panjat Pinang
Dia juga melihat bahwa warga saat ini kurang kompak.
"Saya kan juga masuk di Karang Taruna, masyarakat sekarang kayaknya sudah nggak terlalu tertarik main-main begitu. Kekompakannya sudah nggak ada," tambahnya.
Lelaki yang akrab disapai Ozi itu menjual bambu betung untuk digunakan sebagai media lomba panjat pinang. Idelanya, batang yang digunakan untuk lomba itu adalah batang pinang. Namun karena sulit dan mahal untuk mendapatkan batang pinang, batang bambu pun jadi.
Menurut dia, untuk mendapatkan batang pinang orang harus merogoh kocek Rp 1 juta, sedangkan untuk bambu betung sebesar Rp 700.000.
Bambu betung yang digunakan adalah bambu tua berukuran 10 meter. Disebut betung, karena diameternya melebihi 12cm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.