Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Pejalan Kaki soal Pedagang Hewan Kurban yang Berjualan di Trotoar Tanah Abang

Kompas.com - 09/08/2019, 20:14 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua hari menjelang Lebaran Idul Adha ada pemandangan tak biasa tersaji di kawasan KH Mansyur Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hal ini tak lepas dari pedagang hewan kurban musiman yang memadati wilayah itu.

Meski hanya diperbolehkan berjualan menggunakan setengah trotoar, namun kenyataanya banyak pedagang yang masih mengunakan seluruh trotoar untuk memajang hewan kurbannya.

Para pejalan kaki pun harus berhati-hati melintas di kawasan itu agar tak tersenggol kala mereka berjalan di pinggir jalan.

Baca juga: Anies Berikan Diskresi, Pedagang Hewan Kurban Boleh Jualan di Trotoar

Beberapa kali kawasan itu juga tampak tersendat lantaran beberapa pengemudi motor kerap melihat-lihat hewan kurban yang dijual.

Adanya penjualan hewan kurban di trotoar sepanjang jalan KH Mansyur ini mendapat tanggapan pro dan kontra oleh masyarakat.

Yunitri Sirait (24) misalnya. Warga Pulo Mas itu mengaku terganggu dengan adanya lapak jualan hewan kurban yang menutupi seluruh bahu jalan.

Baca juga: Masyarakat Diimbau Tidak Mencuci Jeroan Hewan Kurban di Sungai

Sebab, menurut pejalan kaki yang bekerja di kawasan tersebut, lapak jualan hewan kurban secara langsung telah memakan hak pejalan kaki yang harusnya melintas di trotoar.

"Susah jalannya aja sih tadi makanya agak bingung mau lewat mana, sementara mobil sama motor pada ngebut-ngebut banget," ujar Yunitri di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Begitu juga Linda Septiani (35), warga Jati Baru juga mengatakan hal yang sama. Dengan adanya, para pedagang itu, ia dan ibunya yang telah lanjut usia tak bisa melintas dengan leluasa.

Ia mengaku, takut dengan kambing-kambing yang kerap mundur maju ke pinggir jalan.

"Takut diseruduk aja sih sebenernya, soalnya dia agak sampai ke pinggir jalan ya, mau gak mau saya harus hampir ke tengah jalan untuk menghindari kambing itu," ucapnya.

Baca juga: Di Pasar Slipi, Hafal 1 Juz Al Quran Dapat Cashback Beli Hewan Kurban

Beda halnya dengan Eti Suryati (42), dia mengaku tak mempermasalahkan hewan kurban di trotoar itu.

"Tidak ganggu sih orang sekali setahun ini, gak masalah juga sebenernya," kata Suryati.

Ia mengatakan, dirinya telah terbiasa tiap tahun melihat hewan kurban di ataa trotoar. Malahan kata Suryati, hal itu menjadi ciri khas dan cerita sendiri baginya di kala Idul Adha.

"Ini kan budaya lokal Tanah Abang yah, ini udah dari dulu. Jadi ya sudah terbiasa aja," ucapnya.

Camat Tanah Abang, Yassin Pasaribu mengatakan, pihaknya rutin mengarahkan pedagang hewan kurban untuk tidak menggunakan seluruh trotoar.

"Kalaupun masih ada yang memakai seluruh trotoar terus kita arahkan. Itu sudah kearipan lokal di wilayah Tanah Abang," kata Yassin.

Meski tak semua pedagang memahami, ia berjanji terus mengingatkan seluruh pedagang untuk tidak memakai seluruh trotoar.

"Untuk sementara saat ini masih normal meskipun tidak semua pedagang kambing bisa memahaminya," tuturnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengingatkan para pedagang hewan kurban untuk tidak mengokupasi seluruh trotoar.

Ia mengatakan, pedagang hewan kurban diperbolehkan jualan di trotoar, tetapi tidak mengokupasi seluruh trotoar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com