Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta Penetapan Anggota DPRD DKI Periode 2019-2024, Salah Satunya soal Hanura Terpental...

Kompas.com - 13/08/2019, 07:26 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan 106 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta terpilih periode 2019-2024.

Sebanyak 106 anggota ini berasal dari 10 partai, yakni PDI-P, Gerindra, PKS, PAN, Golkar, Demokrat, Nasdem, PKB, PSI, dan PPP.

Berikut fakta menarik dalam penetapan anggota DPRD DKI terpilih tersebut:

1. PDI-P peroleh kursi terbanyak

Sama seperti periode sebelumnya, PDI-P masih memperoleh kursi terbanyak di DPRD DKI.

Tercatat PDI-P meraup 1.336.344 suara di DKI dan mendapatkan 25 kursi. Meski masih memperoleh kursi terbanyak pada periode ini, sebenarnya terjadi penurunan jumlah kursi dari periode sebelumnya.

Pada periode 2014-2019 PDI-P mendapat 28 kursi yang artinya berkurang 2 kursi pada periode ini.

2. PDI-P, Gerindra, dan PKS masih kuasai DPRD

Posisi tiga partai teratas di DPRD DKI juga belum berubah meski periode berganti.

Setelah PDI-P, posisi kedua dan ketiga masih ditempati Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca juga: PDI-P, Gerindra, dan PKS Masih Kuasai DPRD DKI Jakarta 2019-2024

Suara Partai Gerindra dan PKS naik yang berimbas pada bertambahnya jumlah kursi yang mereka dapatkan.

Pada pemilu kali ini, Partai Gerindra masih tetap bertenggar di posisi kedua dengan 19 kursi. Jumlah ini bertambah dari periode 2014-2019 sebanyak 15 kursi.

Sementara PKS berada di posisi ketiga dengan 16 kursi. Jumlah ini juga naik dari periode 2014-2019 sebanyak 11 kursi.

3. PSI, sang pendatang baru, dapat 8 kursi

Delapan kursi di DPRD DKI Jakarta diraih oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang merupakan partai pendatang baru.

"Total PSI mendapat 8 kursi di DPRD," ucap Ketua KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos di Hotel Merlynn, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2019).

Baca juga: Debut Perdana, PSI Raih 8 Kursi di DPRD DKI

PSI bahkan menduduki urutan ke-4 dengan perolehan suara 404.508. Dengan otomatis PSI menjadi satu-satunya partai bukan petahana yang masuk ke DPRD DKI.

4. Hanura terpental

Partai Hanura yang sebelumnya memiliki 10 kursi di DPRD DKI Jakarta tak kembali ke Kebon Sirih.

Hanura hanya memperoleh 103.730 suara pada pileg kali ini dan menempati urutan ke-4 terbawah.

Baca juga: Kehilangan 10 Kursi, Hanura Terpental dari DPRD DKI 2019-2024

Dengan begitu, bisa dikatakan PSI menggantikan posisi Hanura di DPRD DKI Jakarta.

5. Kursi Nasdem dan PAN bertambah

Perolehan kursi PAN dan dan Partai Nasdem di DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2019 juga bertambah dibandingkan perolehan suara pada Pemilu 2014.

Pada Pemilu 2014, PAN hanya mendapatkan dua kursi di DPRD DKI Jakarta. Bahkan, PAN harus bergabung dengan Fraksi Demokrat menjadi Fraksi Demokrat-PAN dalam DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019.

Baca juga: Pemilu 2019, Kursi PAN dan Nasdem di DPRD DKI Bertambah

Namun, pada Pemilu 2019 ini perolehan suara PAN bertambah. PAN memperoleh 375.882 suara dan mendapatkan sembilan kursi di DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024.

Sama halnya dengan PAN, kursi Nasdem di DPRD DKI Jakarta juga bertambah.

Pada Pemilu 2014, Nasdem mendapatkan lima kursi di DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019. Sementara pada Pemilu 2019, Nasdem memperoleh 309.790 suara dan mendapatkan tujuh kursi di DPRD DKI periode 2019-2024.

6. PPP hanya dapat 1 kursi

Nasib PPP sedikit lebih baik daripada Hanura. Meski tak terpental dari Kebon Sirih, PPP kali ini hanya memperoleh satu kursi di DPRD DKI.

PPP memperoleh 175.935 suara di DKI Jakarta dan mendapat satu kursi di Dapil 6 atas nama Matnoor Tindoan.

Dalam periode 2014-2019, PPP memiliki 10 kursi di DPRD DKI atau masuk lima besar kursi terbanyak.

Baca juga: Kehilangan 9 Kursi, PPP Hanya Dapat 1 Kursi DPRD DKI 2019-2024

Bahkan, saat itu salah satu anggotanya, yaitu Abraham Lunggana atau Lulung, menjabat wakil ketua DPRD DKI.

Namun, Lulung mundur dari DPRD DKI pada 23 September 2018 karena pindah ke PAN.

7. Keterwakilan perempuan tak capai 30 persen

Dari seluruh anggota DPRD DKI itu, jumlah perempuan anggota 23 orang, sementara laki-laki 83 orang.

Itu artinya, keterwakilan perempuan di DPRD DKI periode 2019-2024 hanya 21,7 persen, tak mencapai 30 persen. Padahal, keterwakilan perempuan di parlemen diharapkan mencapai 30 persen.

Baca juga: Keterwakilan Perempuan di DPRD DKI Periode 2019-2024 Tak Sampai 30 Persen

Pasal 65 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilu menyatakan, "Setiap partai politik peserta pemilu dapat mengajukan calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota untuk setiap daerah pemilihan dengan memperhatikan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 persen."

8. PDI-P tempatkan perempuan terbanyak

Tercatat ada 11 perempuan politisi dari total 25 politisi PDI-P yang lolos ke DPRD DKI.

Jumlah ini bahkan melebihi syarat keterwakilan perempuan yang ditetapkan KPU yaitu 30 persen.

Baca juga: Terbanyak, PDI-P Tempatkan 11 Perempuan dari Total 25 Politisinya yang Lolos ke DPRD DKI

Tak hanya itu, jumlah ini bahkan hampir mencapai setengah dari jumlah total perempuan yang lolos ke DPRD DKI periode 2019-2024 yaitu 23 orang.

Pada periode sebelumnya, PDI-P memiliki 28 anggota di DPRD DKI dan menempatkan 9 perempuan.

9. Anggota tertua 71 tahun

Dari 106 nama anggota DPRD DKI yang ditetapkan, terdapat anggota tertua yang berusia 71 tahun.

Anggota tertua itu Syahrial dari PDI-P. Syahrial lahir di Pematang Siantar pada 15 Oktober 1947.

Syahrial merupakan anggota DPRD petahana karena sudah menjabat sebagai anggota DPRD pada periode 2014-2019.

Baca juga: Syahrial dari PDI-P, Jadi Anggota Tertua DPRD DKI Periode 2019 - 2024

Ia kembali terpilih di periode 2019-2024 dari Dapil 5 Jakarta Timur. Dia juga menjadi 1 dari 25 anggota PDI-P yang terpilih.

Dikutip dari dprd-dkijakartaprov.go.id, Syahrial pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta periode 2005-2010.

Di fraksi PDI-P DPRD DKI periode 2014-2019, ia memegang jabatan sebagai penasihat fraksi.

Lalu Syahrial juga menjabat sebagai Ketua Komisi E yang menangani masalah sosial, pendidikan, kesehatan, olahraga dan pemuda, pemberdayaan masyarakat dan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana, perpustakaan dan arsip daerah, RSUD dan RSKD, mental dan spiritual.

10. Anggota termuda, 23 tahun

Ada anggota tertua ada pula anggota termuda. William Aditya Sarana, pria 23 tahun, menjadi anggota DPRD DKI periode 2019-2024 yang termuda.

William merupakan anggota legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia.

Namanya telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakartat sebagai anggota legislatif 2019-2024 dalam rapat pleno terbuka di Hotel Merlynn Park, Jalan Hasyim Asyari, Senin (12/8/2019).

Baca juga: Wiliam Aditya, Anggota Termuda DPRD DKI yang Berusia 23 Tahun dan Baru Mau Diwisuda

William lahir di Jakarta pada 2 Mei 1996. William menjadi 1 dari 8 anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang terpilih. Ia berasal dari Dapil 9 Jakarta Barat.

Pria muda ini sebelumnya berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Bahkan, ia baru akan diwisuda pada 30 Agustus 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com