Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bantaran Kali Ciliwung Perluas Lahan dengan Tumpukan Batu, Camat Tebet: Nanti Saya Lihat

Kompas.com - 14/08/2019, 12:47 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Tebet Dyan Airlangga akan memerintahkan anak buahnya untuk memeriksa perluasan lahan yang dilakukan warga bantaran kali Ciliwung di kawasan Jalan Manggarai Selatan 3, Tebet Jakarta Selatan.

Warga bantaran kali diketahui melebarkan lahan tersebut dengan bebatuan yang dimasukan ke dalam karung. Kondisi tersebut membuat kali Ciliwung semakin sempit dan aliran air semakin deras.

"Nanti saya lihat dulu, karena kan kali itu kan asetnya aset departemen Pekerjaan Umum (PU) ya. Kalau penertiban biasanya mereka koordinasi dengan kami untuk bantuan," ujar dia saat dikonfirmasi, Rabu (14/8/2019).

Baca juga: Warga Bantaran Kali Ciliwung Reklamasi Lahan Pakai Batu, Penduduk Sekitar Resah

Pihaknya juga belum bisa mengambil tindakan tegas kepada para warga yang tinggal di bantaran kali.

Dyan harus melaporkan temuan tersebut ke Wali Kota Jakarta Selatan dan nantinya akan disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta.

Namun, pihkanya bukan lepas tangan terkait masalah ini. Berbagai macam upaya sosialisasi sudah diupayakan kepada warga bantaran kali agar tidak tinggal di lokasi tersebut.

"Kalau sosialisasi kita terus terusan ya informasi kepada warga melalui RT, RW,  kepada tokoh tokoh masyarakat supaya tidak memanfaatkan badan badan air," ucap dia.

Sebelumnya, beberapa warga terkena dampak langsung akibat perluasan lahan yang dilakukan warga bantaran kali Ciliwung.

Baca juga: Dalam Sepekan, 3 Anak Tenggelam di Kali Ciliwung

Salah satu warga yang merasakan dampaknya adalah Pierre (36). Dia khawatir tanah tempat bangunannya berdiri terkikis dan berpotensi longsor karena ditabrak aliran air.

"Yang kita khawatirin karena ada bebatuan itu, airnya jadi lebih deras ke sini. Jadi pengikisan makin parah," ujar Pierre saat ditemui Kompas.com, Rabu (14/8/2019).

Pria yang tinggal bersebrangan dengan warga bantaran kali ini mengaku bagian belakang bangunannya sekarang dalam kondisi miring. Terpantau hanya satu pohon beringin berukuran besar yang menahan bangunan milik Pierre sehingga tidak terjadi longsor.

Pierre menyebut pelebaran lahan yang dilakukan warga bantaran kali sudah dilakukan beberapa bulan belakangan. Bahkan sampah juga terlihat menumpuk di bibir kali Ciliwung.

"Kalau sampah saya juga kaget sudah sebanyak itu. Dulu sempat kosong ( tidak ada sampah) sekarang sudah numpuk," terang dia.

Namun, dia juga tidak serta merta menyalahkan warga bantaran kali tersebut. Dia menilai hal tersebut dilakukan warga untuk mengantisipasi datang hujan besar sehingga rumah mereka tidak terendam banjir terlampau parah.

"Mungkin karena mereka juga terendam kalau hujan gede jadi mereka menyelamatkan diri. Kita sebenarnya enggak mau salahkan mereka juga, mungkin mereka kurang paham atau gimana," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com