Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Kali Ciliwung di Kampung Melayu: Kotor, Bau, Banyak Rumah di Bantaran

Kompas.com - 14/08/2019, 14:50 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi bantaran kali Ciliwung yang berada di Jalan Tanah Rendah, Kecamatan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur nampak padat pemukiman penduduk.

Puluhan rumah yang mayoritas terbuat dari semen dan kayu itu berdiri di bantaran kali. Atap seng dan genteng pun menjadi pelindung rumah tersebut.

Pantauan Kompas.com di lokasi, tumpukan sampah juga terlihat di sepanjang kali. Mayoritas merupakan sampah rumah tangga.

Baca juga: Warga Bantaran Kali Ciliwung Reklamasi Lahan Pakai Batu, Penduduk Sekitar Resah

Beberapa warga kerap membuang sampah dengan cara melempar ke arah kali.

"Soalnya kita ngebuangnya bingung mau kemana, paling deket mah kesini buangnya," ujar Uwoh (50), salah satu warga setempat yang telah tinggal di bantaran kali Ciliwung selama puluhan tahun, Rabu (14/8/2019).

Bukan hanya tumpukan sampah yang menghiasi bagian bibir kali. Beberapa karung berisi bebatuan nampak mengendap di sana.

Baca juga: Warga Bantaran Kali Ciliwung Perluas Lahan dengan Tumpukan Batu, Camat Tebet: Nanti Saya Lihat

Tumpukan batu tersebut jadi penyanggah beberapa rumah yang berdiri di bantaran kali tersebut.

"Kalo karung ini ya baru-baru ini lah. Biar nggak ambles tanahnya gitu," tambah dia.

Bau sampah cukup menyengat di lokasi. Namun, aroma tidak sedap itu seakan tidak dipedulikan beberapa warga yang asik duduk di pinggir kali.

"Yah kita mah nikmatin aja, memang kondisi seperti ini," tutup Uwoh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com