Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Minggu Setelah Jadi Lokasi Bentrok Suporter, Kafe Komandan Belum Buka Kembali

Kompas.com - 19/08/2019, 10:49 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kafe Komandan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan masih dipasang garis polisi sejak bentrok antara supporter Persija dengan PSM Makasar usai nonton bareng pada Selasa (6/8/2019).

Saat Kompas.com mendatanginya pada Senin (19/8/2019), kafe tersebut masih kosong seperti bangunan tidak berpenghuni.

Namun, situasi di sana sudah sedikit berbeda.

Sebelumnya, banyak bebatuan dan meja yang terbalik akibat benturan yang terjadi antara suporter. Namun sekarang sudah tidak terlihat bebatuan di halaman depan restoran. Meja dan bangku yang sebelumnya dalam kondisi terbalik pun sudah dirapikan.

Baca juga: Kafe Komandan di Tebet Berantakan Setelah Bentrokan Suporter Persija Vs PSM Makassar

Salah satu warga yang lewat di lokasi bernama Rahman mengatakan sempat ada yang membenahi kafe tersebut beberapa waktu lalu.

"Saya sempat lihat ada yang berbenah di sini, entah yang kerja di sini atau siapa." ucap dia saat ditemui di lokasi, Senin (19/8/2019)

Kondisi restoran komandan di Tebet, Jakarta Selatan dua Minggu setelah bentrok antara suporter, Senin (19/8/2019)KOMPAS.COM/WALDA MARISON Kondisi restoran komandan di Tebet, Jakarta Selatan dua Minggu setelah bentrok antara suporter, Senin (19/8/2019)

Namun Rahman mengaku belum tahu pasti kapan restoran tersebut akan beroperasi kembali.

Sebelumnya, telah terjadi bentrok antara oknum suporter Persija dan suporter PSM Makasar di kafe tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Selatan saat itu, Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan, bentrokan berawal dari selebrasi suporter PSM Makassar.

Setelah timnya menang, pendukung PSM Makassar selebrasi dengan berjoget di dalam kafe.

"Ketika selesai pertandingan dan salah satu menang dari pihak PSM di dalam ada yang berjoget-joget dan ada diduga suporter Persija yang melintas melihat dan melakukan pelemparan," ujar Indra Jafar di lokasi kejadian.

Indra mengatakan, polisi yang tengah patroli di sekitar lokasi berusaha meredamnya.

Namun, karena emosinya ikut terpancing, suporter PSM yang berada di dalam kafe juga ikut membalas lemparan.

Selain merusak kafe, suporter juga merusak satu mobil yang terparkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com