Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Internasional Stadium Akan Dibangun seperti Stadion Premier League

Kompas.com - 23/08/2019, 23:13 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Project Manager Jakarta Internasional Stadium Arry Wibowo  mengatakan pihaknya akan menjadikan Jakarta Internasional Stadium (JIS) seperti layaknya stadion-stadion yang dipakai di Premier League.

Nantinya, di stadion JIS ini penonton dapat melihat langsung dari dekat tim sepak bola kesayangannya main.

"Kan level kita internasional karena Pak Anies sendiri maunya stigmanya seperti itu (Premier League). Minimal seperti itu (premier league) maunya lebih dari itu," ujar Ari dihubungi Kompas.com, Jumat (23/8/2019).

Meski nantinya penonton dapat menonton secara dekat, ia memastikan keamanan pemain sepak bola maupun penonton agar tidak menimbulkan kericuhan. Sebab, pihaknya telah mendesain adanya pemisah antara penonton dan pemain.

Baca juga: Pastikan JIS Jadi Stadion Standar Internasional, Jakpro Koordinasi dengan FIFA

"Sudah kita lakukan dari sisi desain untuk solusinya jadi ada barrier pemisah antara penonton dengan pemain. Pokoknya kita telahtreatment tribun yang khusus paling bawah yang berdekatan dengan lapangan itu memang sudah kita desain untuk mangantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan (ricuh)," katanya.

Ia mengatakan, JIS dipastikan sesuai dengan standar FIFA.

Stadion ini akan berkapasitas 82.000 penonton dengan pembagian kursi penonton VVIP, VIP, Corporate box, dan tribun utama.

Luas stadion itu pun mencapai 300.000 meter persegi dengan tinggi bangunan 70 meter.

Baca juga: 6 Keunggulan Jakarta International Stadium

Kemudian rumput di dalam stadion ini juga rencananya akan memakai rumput hYbrid yang merupakan perpaduan antara rumput alami dan sintetis. Sehingga, tak akan rusak jika dipakai kegiatan selain olahraga.

"Bahkan, di sana akan dibuat pembibitan yang melibatkan masyarakat sekitar. Supaya proyek bisa berdampingan dengan pemberdayaan masyarakat juga," ucap Ari.

Ari mengatakan stadion ini dibangun tidak hanya untuk pertandingan sepak bola, melainkan dapat menjadi venue acara lainnya.

Misalnya konser musik dan event lainnya yang nantinya hendak diselenggarakan di stadion ini.

"Konsep kita desain dari awal adalah multipurpose event, bahkan aktivitas lainnya ada," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com