Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Anak Jalanan dan Punk Ikut Program Hapus Tato Gratis, Begini Prosesnya

Kompas.com - 24/08/2019, 17:14 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala bagian Klinik Islamic Medical Service (IMS) Mukhotib mengatakan, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan seseorang sebelum menghapus tato.

Hal ini dijelaskan saat dirinya memberikan kata sambutan dalam pembukaan acara  penghapusan tato gratis untuk ratusan anak jalanan dan punk di kolong jembatan stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (24/8/2019).

Syarat pertama pasien harus memeriksa kesehatan terlebih dahulu. Pasalnya pasien harus terhindar dari beberapa penyakit.

"Syaratnya adalah tidak mengidap penyakit seperti HIV, Hepatitis B dan C dan gula. Kalau laser kan meninggalkan luka di kulit, Kalau gula nggak tinggi luka cepat sembuh. Kalau HIV dan Hepatitis ini lebih ke daya tahan tubuh," ujarnya.

Kedua, pasien akan masuk ke tahap anestesi. Gunanya untuk mengurangi rasa sakit saat sinar laser ND:YAG menghapus tato

Tahap selanjutnya penghapusan. Dia mengatakan, proses penghapusan tidak bisa hanya dalam sekali pertemuan.

Pasalnya, sifat laser bukan menghapus tato, tapi hanya memencahkan tinta yang ada di kulit.

Maka dari itu, dibutuhkan minimal lima sampai enam kali pertemuan untuk menghilangkan tato.

Dia melanjutkan, efek yang ditinggalkan berupa gatal ketika memasuki masa pemulihan. Bekas luka juga akan terlihat di bagian kulit yang terkena laser.

Maka dari itu, pasien akan diberikan krim kulit untuk dioleskan pada bagian yang meninggalkan bekas luka.

"Ini bukan membantu menghilangkan tapi hanya membantu perawatan kulit. Kami bertanggung jawab agar kulit tidak rusak setelah dilaser," ucap dia.

Selanjutnya, pasien harus rutin untuk menjalankan pengobatan tersebut untuk enam bulan kedepan agar tato dapat sepenuhnya hilang.

Dia berharap, para pasien, khususnya anak-anak jalanan yang ikut dalam program ini rajin menjalankan proses pengobatan.

Dia juga berharap banyak anak jalanan lain yang tergerak untuk mengikuti program ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com