Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sasar Indekos, 10 Pencuri Spesialis Motor Matic Ditangkap

Kompas.com - 04/09/2019, 22:00 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Kalideres dari pertengahan Agustus hingga awal September 2019 menangkap 10 orang pemuda yang kerap meresahkan warga dengan aksi kejahatan pencurian motor.

Bermodalkan kunci T, mereka melancarkan aksinya dengan membobol kunci kontak motor korban. Kebanyakan motor yang diincar pelaku merupakan motor matic.

Kapolsek Kalideres AKP Indra Maulana Saputra mengatakan kawasan yang disasar kelompok pencuri motor ini biasanya kos-kosan, perumahan, dan pusat perniagaan.

Baca juga: Viral, Aksi Dugaan Pencurian Kotak Amal Pakai Mobil di Masjid Jakarta Selatan

"Paling banyak Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kos-kosan, karena wilayah paling banyak rumah kos atau kontrakan itulah salah satu fokus sasaran," tambah Indra di Mapolsek Kalideres, Rabu (4/9/2019).

Uniknya, sepuluh orang yang ditangkap itu rata-rata berumur 19 tahun hingga 22 tahun, hitungannnya masih remaja.

Mereka adalah FB, F, M, SNG, SHD, AS, DF, GOL, SD, ALX yang juga merupakan jaringan pencuri yang berasal dari Kotabumi, Lampung.

Dari hasil penangkapan, pihak kepolisian berhasil mengamankan barang bukti berupa kunci T, dan 12 sepeda motor.

Berikut sepeda motor yang menjadi barang bukti:

- Honda Beat Hitam B 6645 CZA

- Honda Beat Putih Biru B 4317 BPZ

- Honda Beat Putih Biru B 6232 BSZ

- Honda Beat Putih Merah B 3537 BCK

- Honda Beat Putih Biru B 3037 BPW

- Honda Beat Hitam tanpa plat nomor

- Honda Beat Putih Biru tanpa plat Nomor

- Honda Blade Orange Hitam B 3768 FMN

- Suzuki Satria 150 Hitam tanpa Plat Nokor

- Yamaha Vega R Putih tanpa plat nomor

- Yamaha Mio Soul GT Putih B 6312 GIZ

- Motor Kawasaki Ninja Sr berwarna Hijau tanpa plat nomor.

Kesepuluh pemuda pencuri motor itu, mendapatkan hukuman dengan jeratan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com