Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Aryo Sempat Disebut Ada di TKP, Ini Kronologi Sebenarnya Kasus Anjing Terkam ART

Kompas.com - 06/09/2019, 14:29 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pembantu rumah tangga bernama Yayan (35) tewas usai diterkam seekor anjing milik presenter televisi Bima Aryo, Jumat (30/8/2019) lalu.

Pada kronologi yang disebutkan polisi sebelumnya, peristiwa nahas itu terjadi ketika ibunda Bima berinisial TD (72) menyuruh korban memberi makan anjing yang berada dalam kandang.

Kemudian saat korban membuka kandang, korban langsung diterkam anjing hingga tewas.

Namun, polisi juga sempat menyampaikan kronologi berbeda. Polisi pernah menyebut peristiwa itu berawal saat TD membawa jalan-jalan anjingnya di pekarangan rumahnya.

Pada saat itu, korban yang sedang berada di dekat TD langsung diterkam anjing tersebut sampai tewas. Bima pun disebut sempat berusaha melepas gigitan anjingnya.

Kronologi sebenarnya

Menanggapi kronologi yang simpang siur itu, Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid menyampaikan kronologi yang sebenarnya.

Dia mengatakan, peristiwa itu berawal pada Jumat sore. Saat itu TD dan anggota keluarga lainnya hendak pergi dari rumahnya, Jalan Langgar RT 04, RW 04, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Saat itu, anjing milik Bima dibebaskan berkeliaran di pekarangan rumah.

Namun karena TD dan keluarganya akan pergi, anjing pun dimasukkan ke dalam kandang.

Baca juga: 3 Fakta Baru Kasus ART Tewas Diterkam Anjing Milik Bima Aryo

 

Kemudian, saat TD dan keluarganya sudah kembali ke rumah. TD menanyakan kepada korban dan pembantu rumah tangga lainnya bernama Anisa apakah anjingnya sudah diberi makan.

"Majikannya nanya 'ini anjing sudah dikasih makan belum?' Terus kata pembantunya 'sudah, sudah dikasih makan'. Kemudian majikannya (TD) membuka kandangnya sendiri untuk ajak jalan-jalan. Di situ juga ada dua pembantunya itu," kata Abdul di Mapolsek Cipayung, Jumat (6/9/2019).

Saat TD buka kandang, anjingnya langsung keluar dan langsung menerkam korban. Saat menerkam korban, Anisa yang berada di dekat korban berteriak. TD juga berusaha melepas gigitan anjingnya namun gagal karena tenaga anjing yang kuat.

Baca juga: Berpisah dengan Pemiliknya Saat Evakuasi, Anjing Bima Aryo Menangis

"Karena di dalam rumah itu ada saudara kandungnya Bima si Ernesto, si Ernesto ini sempat pegang anjing ini bahkan masukkan tangannya ke mulut anjingnya untuk melepas gigitan gitu. Bahkan tangannya juga luka itu. Setelah itu gigitannya lepas," ujar Abdul.

TD dan keluarganya langsung membawa korban ke Rumah Sakit Adhyaksa, Cipayung, Jakarta Timur. Korban pun meninggal dunia di rumah sakit itu. Adapun saat kejadian, Bima Aryo tidak ada di rumahnya.

Kini korban sudah dimakamkan di kampung halamannya, Cianjur, Jawa Barat. Polisi hingga kini masih menelusuri apakah kasus ini ada indikasi tindak pidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com