Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Tidak Rabies, Dua Anjing Milik Bima Aryo Akan Diserahkan ke Polisi

Kompas.com - 04/09/2019, 13:51 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA.KOMPAS.com - Dua anjing milik Bima Aryo yang bernama Sparta dan Anubis kini menjalani observasi di Balai Kesehatan Hewan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Proses observasi tersebut akan menentukan apakah anjing tersebut mengidap rabies atau tidak. Jika tidak terbukti idap rabies, dua anjing tersebut akan diserahkan ke Kepolisian.

"Kalau ini ranahnya sudah polisi jadi kita kembalikan ke polisi. Karena kan berkaitan dengan kasus pembununah. Sebenarnya bisa saja dibalikin ke pemiliknya," kata Staf Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan, Dokter Onie ketika ditemui di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019).

Baca juga: 4 Fakta Terbaru Serangan Anjing Milik Bima Aryo yang Tewaskan ART

Dia mengatakan, tidak ada perawatan khusus terhadap anjing milik Bima selama janalin observasi.

"Kita cuma kasih makan, minum, bersihin kandang. Tidak boleh ada perlakuan apapun. Karena hewan ini menggigit, hewan penular rabies baik itu kucing, anjing, atau monyet itu tidak boleh ada perlakuan," ucap dia.

Kanit Satwa Polda Metro Jaya Iptu Sakiman sebelumnya mengatakan, pihaknya bisa merekrut anjing jenis Malinois Belgia milik Bima Aryo yang menerkam pembantu rumah tangga bernama Yayan (35) hingga tewas.

Baca juga: ART Tewas Diterkam Anjing Milik Bima Aryo, Polisi Satwa: Salah Pemiliknya

Sakiman mengatakan, pihaknya akan merawat jika Bima menyetujui anjingnya dititipkan di Unit Satwa Polda Metro Jaya.

"Bisa (direkrut), bisa saja asal pemiliknya setuju," kata Sakiman saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Menurut Sakiman, jika direkrut, anjing milik Bima bisa digunakan untuk pasukan Dalmas (Pengendalian Massa).

Baca juga: Polisi Satwa Bisa Rekrut Anjing Milik Bima Aryo jika Pemilik Setuju

"Kalau anjing itu umurnya di bawah satu setengah tahun masih bisa (dilatih jadi anjing pelacak). Tapi kalau sudah di atas satu setengah tahun (umur anjing) itu sudah tidak bisa, sudah susah ubah karakternya. Kalau sudah tua dilatih sudah ngga bisa, untuk lacak-lacak ngga bisa, paling untuk Dalmas," ujar Sakiman.

Warga di sekitar rumah Bima menolak keberadaan anjing milik Bima. Setelah observasi, seluruh anjing tersebut tidak diizinkan kembali ke kandang di kediaman Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com