Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Keluhan Pengendara di Hari Pertama Penerapan Perluasan Ganjil Genap

Kompas.com - 10/09/2019, 08:21 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perluasan ganjil genap mulai berlaku pada Senin (9/9/2019) kemarin. Ada 25 ruas jalan yang mulai memberlakukan kebijakan ganjil genap.

Di Jakarta Pusat sendiri ada empat kawasan yang terkena perluasan ganjil genap, yakni Kawasan Caringin dan Balikpapan, Jalan Ahmad Yani, Jalan Kramat Raya dan Jalan Gunung Sahari.

Meski sudah terpasang rambu pemberitahuan tanda penunjuk adanya ganjil genap sebelum melintasi kawasan itu, tetap saja masih banyak pengendara yang melanggar.

Bahkan, sejumlah pengemudi kendaraan roda empat justru melontarkan berbagai macam keluhan ketika ia hendak ditilang.

Berikut rangkuman keluhan yang umumnya diucapkan para pelanggar ganjil genap:

1. Pengendara keluhkan tidak tahu mau lewat mana

Christi, salah satu pengendara mobil Marcedes Benz yang melintas di kawasan Salemba Raya, Jakarta Pusat mengeluhkan banyaknya ruas jalan yang terkena ganjil genap.

Christi mengatakan, kantornya berada di kawasan Jakarta Pusat. Sehingga kebijakan ini membuatnya tak nyaman lantaran jalan sekeliling kantornya terkena perluasan ganjil genap.

Baca juga: Pengendara Ini Marahi Petugas, Tolak Putar Balik Saat Ganjil Genap

"Aduh kok banyak ya perluasannya, saya bingung lewat mana lagi kebayakan perluasan," kata Christi.

2. Tidak ada rambu lalu lintas ganjil genap

Selain Christi, salah satu pengendara mobil dengan nomor polisi B 2976 TFS, Lia Rosmiati, mengaku tak tahu menahu apabila wilayah Salemba telah terkena perluasan ganjil genap.

Lia mengatakan, selama perjalanan menuju ke Salemba, ia tak melihat adanya rambu lalu lintas penunjuk ganjil genap di sepanjang jalan.

"Saya tidak tahu saya baru pulang haji, lagian rambunya saya tidak lihat ada di jalan," ucap Lia usai menerima sanksi tilang.

Baca juga: Uji Coba Ganjil Genap, Rata-rata Penumpang KRL Naik 68.000 Orang

Lia juga mengaku tak membaca pemberitaaan di media massa dan melihat adanya sosialisasi di kawasan Salemba saat uji coba.

"Saya tidak baca (berita), lagian selama saya lewat sini kemarin-kemarin belum ada petugas ah," kata Lia.

3. Kecilnya papan rambu lalu lintas

Sementara Rudi, pengendara mobil lainnya mengungkapkan bahwa dia baru tahu apabila Senin kemarin ada penerapan ganjil genap.

Rudi mengaku tak melihat rambu lalu lintas adanya pemberitahuan ganjil genap di kawasan itu. Menurut Rudi, rambu lalu lintas yang terpasang sangat kecil dan tak terlihat.

"Saya tidak lihat, di mana memang (rambu ganjil genap)," kata Rudi. 

Menjawab keluhan masyarakat yang melanggar, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Harlem Simanjuntak menegaskan bahwa pihaknya telah memasang rambu-rambu lalu lintas peringatan ganjil genap di sejumlah kawasan Jakarta Pusat.

Baca juga: Hari Pertama Ganjil Genap, Pengendara Keluhkan Kecilnya Papan Pemberitahuan

Bahkan menurut dia, sejatinnya rambu lalu lintas yang dipasang pun sesuai standar ukuran dan jelas dibaca.

"Semoga berkurang yang melanggar. Kami sudah pasang (rambu lalu lintas) dan sudah sesuai ukuran standar dan menurut saya cukup jelas untuk dibaca," tutupnya.

Adapun pemberlakuan perluasan ganjil genap ini dimulai kemarin. Kebijakan ini berkait dengan ditandatanganinya Pergub Nomor 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil Genap oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dengan ditandatanganinya Pergub tersebut, total ada 25 ruas jalan yang terkena perluasan ganjil genap.

Ganjil genap akan diterapkan di sembilan ruas jalan yang sebelumnya sudah diberlakukan ganjil genap dan 16 tambahan ruas jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com